Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pegawainya Jadi Korban Tsunami, PLN Terus Pulihkan Listrik di Daerah Terdampak

Pegawainya Jadi Korban Tsunami, PLN Terus Pulihkan Listrik di Daerah Terdampak Warga mengais barang diantara reruntuhan di villa Tamaro yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). BPBD setempat mencatat sedikitnya 49 orang tewas dan ratusan rumah hancur diterjangan tsunami di sepanjang pesisir Banten mulai Pantai Anyer, Carita, Panimbang hingga Tanjung Lesung. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah 200 peserta Family Gathering PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi korban tsunami. Sebanyak 156 orang selamat, 35 orang meninggal dunia  dan 9 orang belum ditemukan.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan turut prihatin dan berduka untuk keluarga besar PT PLN (Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang kehilangan insan pegawainya karena menjadi korban bencana tsunami tersebut.

"Kami atas nama pemerintah dan keluarga besar BUMN, turut berduka cita atas musibah tsunami yang menimpa para pekerja PLN dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat dan Krakatau Steel, juga kepada seluruh masyarakat Banten dan Lampung yang menjadi korban," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro melalui keterangan resmi, Senin (24/12/2018).

Merujuk laporan PLN, Minggu (23/12/2018) sore, total keseluruhan peserta gathering sebanyak 199 orang yang terdiri dari karyawan PLN dan anggota keluarganya. Hingga saat ini, PLN masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban. PLN juga telah mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana.

Terkait kondisi kelistrikan pascabencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan. Terdapat 146 gardu yang sudah berhasil dinyalakan kembali. Sementara gardu yang masih padam, yakni sebanyak 102 gardu. Selain itu, juga terdapat 41 tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) roboh akibat diterjang tsunami.

Imam menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh BUMN untuk memastikan kondisi para pegawainya yang berada di sekitar lokasi musibah tsunami, sekaligus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mengidentifikasi kebutuhan proses evakuasi, pemulihan kondisi masyarakat, serta pelayanan-pelayanan publik seperti energi, perbankan, dan sarana prasarana transportasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: