Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Analis politik IndoStrategi Arif Nurul Imam menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait dirinya tak ingin diganggu tidak perlu ditanggapi berlebihan. Ia mengatakan pernyataan tersebut hanya ingin mengingatkan bahwa pemilu harus jujur dan adil.
“Sebaiknya partai pendukung pemerintah menganggap pernyataan tersebut wajar saja, hanya sekadar mengingatkan. Sebab pernyataaan SBY bisa dibaca sebagai warning politik agar Pemilu bisa berjalan jujur dan adil,” katanya, Senin (24/12/2018).
Lanjutnya, ia menilai pernyataan Presiden ke-6 RI itu tidak ada unsur tendensius, sehingga tidak perlu dicemaskan.
“Ini hanya bahasa komunikasi politik biasa saja, tidak tendensius,” tambahnya.
Menurutnya, sebagian masyarakat dan parpol khawatir akan terjadi kecurangan. Namun, ia mengatakan sepanjang penyelenggara bisa independen dan profesional makan pemiluakan berjalan transparan.
“Masyarakat perlu juga terlibat untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu agar berjalan adil,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil