Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerikil Sepanjang Perjalanan Apple di 2018

Kerikil Sepanjang Perjalanan Apple di 2018 The Apple logo is pictured inside the newly opened Omotesando Apple store at a shopping district in Tokyo June 26, 2014. | Kredit Foto: Reuters/Yuya Shino
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apple berhasil menjadi perusahaan Amerika Serikat pertama yang mencapai nilai US$1 triliun di pasarnya. Meskipun begitu, Apple justru seperti ditundukkan oleh para pesaingnya karena mereka tak melakukan inovasi yang unik.

Pada awal tahun, terdapat penundaan perilisan produk speaker HomePod menjadi awal Februari 2018. Meski perangkat kerasnya bagus, sejumlah kekurangan seperti warna furnitur dan terbatasnya perangkat lunak yang mendukung membuat produk itu mengalami kesulitan di pasar. Di sisi lain, kompetitornya, Amazon Echo dan Google Home malah berkembang pesat.

Di bagian iPad, terdapat dua pembaruan yang berbeda untuk tablet Apple. Perangkat baru di kelas entry level dengan harga kompetitif lebih berfokus pada pertimbangan pendidikan, sedangkan iPad Pro di kelas premium, diklaim telah diperbarui pada musim gugur lalu. Perangkat keras pada iPad tergolong unggul dalam bisnis tersebut. Namun, belum ada perangkat keras yang dilengkapi oleh perangkat lunak iOS 12 hingga saat ini.

Faktanya, pembaruan perangkat lunak utama Apple, iOS 12, MacOS Mojave, dan watchOS 5 penting dilakukan oleh Apple untuk mencapai pembaruan yang substansial di masa depan.

iOS 12 mungkin tidak membawa fitur besar ke iPhone atau iPad, tetapi perangkat lunak itu bebas dari bug yang selalu dialami oleh pengguna iOS 11 di tahun lalu. Pembaruan tahun ini justru meningkatkan kecepatan, terutama untuk perangkat lama. Screen time juga mengalami tambahan ketepatan waktu, meskipun masih terbatas, setidaknya Apple mulai mempertimbangkan dampak smartphone terhadap kehidupan penggunanya.

MacOS Mojave dengan mode gelapnya juga dinilai gagal. Apple Foundation masih berupaya mengombinasikan antara iOS dan MacOS dengan menambahkan kerangka kerja aplikasi Marzipan.

2018 juga menjadi tahun yang menarik untuk Mac. iMac dan MacBook Pro tidak begitu diminati karena tidak ada peningkatan spesifikasi dan pembaruan pada Juni lalu. Di sisi lain, Apple akhirnya menuruti keinginan pengguna pada pembaruan perangkat Mac Mini dan MacBook Air.

Terdapat Masalah pada Perangkat Keras Mac yang Baru

MacBook Air terbaru memang hebat, tetapi bila Apple tidak bisa mempertahankan spesifikasinya agar sesuai dengan perkembangan teknologi, produk mereka akan kalah kembali dari kompetitor. Bahkan, produk utama, yakni iMac Pro dan Touch Bar-less MacBook Pro tak mengalami peningkatan spesifikasi sepanjang tahun.

Keyboard MacBook juga harus diperbaiki oleh Apple, dengan cara memberikan membran pelindung pada perangkat terbarunya. Core i9 MacBook Pro yang terbaru juga mengalami penurunan kinerja hingga Apple mengeluarkan patch yang terburu-buru. Selanjutnya, Apple Watch yang sempat mengalami kegagalan berkali-kali akhirnya mendapat perhatian lebih di tahun ini.

Sementara itu, iPhone masih menjadi bagian penting dari bisnis Apple meskipun tidak ada pembaruan di 2018. iPhone XS dan XS Max mungkin perangkat keras terbaik yang dirilis Apple, tetapi perubahannya begitu jauh dengan iPhone X tahun lalu. Bahkan, analis dari Citi Research pun memprediksi pengiriman iPhone XS Max menurun hingga 20% pada kuartalĀ I di 2019.

iPhone XR masih menjadi basis paling kuat di antara produk iPhone lain sejak tahun lalu. Walaupun ada perbaikan pada kamera, Apple masih mengejar ketertinggalannya dari perangkat lunak Google Pixel. Untuk mengatasi hal itu, Apple harus memperbaiki Beautygate di perangkat lunak pemrosesan miliknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: