Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diduga Menipu, Petinggi PSSI Dipolisikan

Diduga Menipu, Petinggi PSSI Dipolisikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kiri) menunjukkan barang bukti tindak kejahatan narkoba yang melibatkan satu orang WNA asal Nigeria di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/4). Polisi berhasil mengamankan barang bukti Sabu seberat 2.007 gram yang disembunykan di dalam sandal wanita yang dikirm melalui ekpedisi laut. | Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Petinggi PSSI berinisial IB dilaporkan ke Satgas Antimafia Bola atas dugaan penipuan dalam pengaturan tuan rumah delapan besar liga remaja Suratin Cup. IB meminta uang kepada Imron Abdul Fattah yang saat itu menjabat sebagai manajer Perseba Super Bangkalan.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, menceritakan korban bertemu dengan saudara HS selaku Ketua Pengda PSSI Jawa Timur di Surabaya dan pada saat itu HS meminta sejumlah uang sebesar Rp140 juta sebagai syarat meloloskan Perseba Bangkalan sebagai tuan rumah. Kemudian, Imron lantas memenuhi persyaratan tersebut. Hingga pada Oktober 2009, mentransfer uang tersebut secara bertahap ke rekening IB.

"Transaksi pertama tanggal 5 Oktober 2009 sebesar Rp40 juta," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Ia menambahkan, manajer Perseba Super Bangkalan lalu mentransfer kembali uang sebesar Rp25 juta pada 13 Oktober 2009. Pada tanggal 6 November 2009 mentransfer kembali uang Rp50 juta.

"Selanjutnya pada November saat korban berada di Jakarta dihubungi oleh terlapor IB selaku Ketua BLAI meminta kepada korban uang sebesar Rp25 juta sebagai tambahan uang untuk persetujuan pelaksanaan pertandingan Delapan Besar Liga Remaja (Piala Suratin) Seri Nasional 2009 yang akan dilaksanakan di Bangkalan," terangnya.

Menurutnya, Imron mengirimkan uang tersebut ke rekening IB. Namun belakangan, Imron baru tahu untuk menjadi tuan rumah tidak perlu mengeluarkan uang.

"Pada Desember 2009 setelah dilaksanakan pertandingan Delapan Besar Liga Remaja (Piala Suratin) Seri Nasional 2009 di Bangkalan, korban baru mengetahui dan tersebut tidak ada ketentuan untuk melakukan pembayaran," jelasnya.

Argo mengatakan, pihaknya masih mendalami laporan Imron. Tim Satgas berencana memeriksa sejumlah saksi terkait untuk mendalami laporan tersebut.

Diketahui, pertandingan delapan besar Liga Remaja Suratin Cup seri nasional itu diselenggarakan di Bangkalan, Madura pada November 2009. Sebelum akhirnya tuan rumah dijatuhkan kepada Perseba Super Bangkalan, pada Oktober 2009, Imron mengajukan permohonan tersebut kepada PSSI melalui Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) untuk menjadi tuan rumah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: