Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, menilai visi dan misi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kaya informasi dan membumi. Namun berbeda dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan dirinya ragu Rektor Paramadina betul-betul membaca dokumen visi misi pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi. "Karena analisisnya mendadak tumpul. Kalau cermat membaca maka terlihat visi misi Prabowo-Sandi mengawang-awang di angkasa. Normatif, penuh slogan, tawarannya klise dan satu lagi sama sekali tidak menawarkan apa terobosannya dan kebaruanya," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Ace mengkritik Firmanzah yang juga memuji Sandiaga karena sudah mencapai 1.000 titik di Indonesia selama masa kampanye pilpres. Sebab menurutnya, capaian Sandiaga tak bisa dibilang membumi.
"Membumi bukan disederhanakan karena Sandi turun di 1.000 titik. Kalau ukuran itu dipakai untuk menyerap aspirasi rakyat, blusukan Jokowi jauh lebih dahsyat karena sudah mengunjungi dari Miangas sampai Pulau Rote. Buat apa juga turun ke 1.000 titik kalau hanya main sandiwara," jelasnya.
Karena itu, ia meminta Firmanzah memberi teladan dalam berkomentar. Apalagi sebagai rektor Universitas Paramadina.
"Sebagai Rektor, Firmanzah harus memberikan contoh ke anak didiknya bagaimana melakukan kajian kritis, dengan metodologi yang objektif sehingga analisisnya kredibel dan dihormati," katanya.
"Ajarin mahasiswa dengan kacamata akademik bukan kacamata politik. Ajarin mahasiswa juga mahasiswa untuk melihat tajam rekam jejak dan kritis terhadap jargon. Sehingga mahasiswa bisa menilai apakah seseorang punya kemampuan dan pengalaman," lanjutnya.
Menurutnya, Jokowi telah memberikan bukti bukan sekadar janji. Perubahan yang dilakukan selama 4 tahun adalah kerja nyata.
"Pak Jokowi memberikan harapan bahwa daerah-daerah akan tumbuh bersama. Rakyat dari Sabang sampai Merauke, di pulau terdepan, di perbatasan bisa merasakan keadilan, bukan hanya di Jawa saja," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: