Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Tuding Alumni UI Massa Bayaran, Jawaban Projo Telak

Gerindra Tuding Alumni UI Massa Bayaran, Jawaban Projo Telak Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ormas Projo menegaskan warga asal Cibitung dalam kegiatan Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin memang merupakan relawan mereka. Projo meminta segala fitnah dan hoaks terhadap Jokowi untuk segera dihentikan.

Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan kehadiran relawan Projo bukan sebagai massa bayaran sebagaimana dituduhkan Gerindra, namun untuk memberi dukungan terhadap kegiatan deklarasi tersebut. Apalagi, kegiatan deklarasi tersebut bukan hanya dihadiri oleh alumni UI namun ada alumni dari beberapa kampus seperti ITB, UGM, IPB, hingga Undip.

"Jelas itu massa Projo. Tidak ada penipuan apalagi kebohongan. Apakah salah rakyat hadir di acara Deklarasi Alumni UI?" katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (13/1/2019).

Budi mengatakan Projo tidak pernah melabeli relawan mereka sebagai alumni UI karena ada pembeda di kaos yang dikenakan oleh mereka dengan yang dipakai oleh alumni UI. Salah satu pembeda tersebut adalah tulisan Nomer Satu #JokowiLagi. Selain itu, ia meminta Gerindra ingat bahwa warna kuning bukan melulu UI.

"Mereka menuduh karena massa Projo menggunakan kaos kuning sangat banyak sehingga menimbulkan kesan bahwa alumni UI pendukung Jokowi-Maruf Amin berjumlah sangat banyak," sebutnya.

Ia menegaskan Deklarasi Alumni UI justru menjadi momentum persatuan antara masyarakat dengan kaum intelektual. Apalagi, relawan yang hadir datang dengan keinginan dan kemauan sendiri tanpa ada bayaran sama sekali.

"Suara satu Alumni UI sama dengan suara seorang ibu-ibu dari Cibitung yang kalian hina. Tidak ada yg dibayar. Tidak ada yang menjadi bandar. Semuanya gotong royong," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: