Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Indonesia Disebut Menjanjikan, Ini 5 Tandanya Menurut Bank Dunia

Investasi Indonesia Disebut Menjanjikan, Ini 5 Tandanya Menurut Bank Dunia Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS di Kantor Pusat Bank Mandiri, Kamis (28/6). Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp14.271 per dolar AS atau yang terlemah sejak tiga tahun terakhir akibat sentimen market maupun faktor yang sifatnya fundamental. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengungkapkan bahwa sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang cukup menjanjikan.

Pernyataan demikian disampaikan Rodrigo saat menghadiri acara High Level Signature Event, yaitu Indonesia PPP Day dengan tajuk 'Beyond Boundaries: Indonesia as a Global PPP Investment Destination' pada Selasa (15/1/2019) di Singapura.

"Peluang berinvestasi di Indonesia patut diperhitungkan, mengingat semakin baiknya iklim investasi di negara tersebut," ujarnya sebagaimana tertulis dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Lebih detail Rodrigo menjelaskan bahwa iklim investasi Indonesia yang baik tersebut terlihat dari lima tanda. Pertama, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat, rata-rata 5% per tahun dari 2015 hingga 2017.

"Selanjutnya, fundamental ekonomi yang baik dan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang solid," tegas Rodrigo.

Yang ketiga, ialah pertumbuhan penerimaan pajak yang tinggi, lalu surat utang Indonesia yang berada pada level investment grade, serta tanda terakhir, yakni lelang surat utang negara terbaru yang selalu oversubscribed rata-rata hingga 2,5 kali.

Indonesia PPP Day diselenggarakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bekerja sama dengan Pemerintah Kanada dan Bank Dunia dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan partisipasi investor, agensi multilateral, pengelola dana investasi, kontraktor, dan ahli infrastruktur terhadap skema Public Private Partnership (PPP) atau dikenal dengan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: