Menurut survei yang dilakukan oleh Bank of America Private Bank pada 1.007 responden dengan aset investasi minimal 3 juta dolar AS atau lebih dari Rp48 miliar, terdapat perubahan besar dalam pola investasi yang dipilih oleh generasi muda.
Survei ini menunjukkan bahwa 93% investor muda berminat pada instrumen investasi alternatif dan akan menambahkan alokasi dana dalam beberapa tahun mendatang. Dengan kata lain, instrumen yang lebih umum terkenal seperti emas dan reksadana kemungkinan tidak lagi dilirik.
Fenomena ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran dari investasi tradisional ke alternatif. Pergeseran preferensi investasi ini tidak hanya dipengaruhi oleh potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga oleh keinginan untuk mencari cara-cara baru dalam mengelola kekayaan.
Lalu, apa saja investasi alternatif yang menjadi pilihan utama mereka? Berikut adalah lima jenis investasi yang paling diminati oleh investor muda saat ini.
1. Properti
Di urutan pertama, properti menjadi pilihan utama bagi 31% investor muda. Properti atau real estate dinilai sebagai investasi yang relatif stabil dengan potensi keuntungan yang terus meningkat, terutama di kota-kota besar yang berkembang pesat.
Banyak generasi muda yang memanfaatkan properti untuk mendapatkan passive income melalui penyewaan atau bahkan dengan menjualnya setelah beberapa waktu. Dengan kenaikan harga properti yang stabil, ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengamankan kekayaan dalam jangka panjang.
2. Kripto
Dengan 28% responden memilih kripto, investasi di cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menunjukkan pertumbuhan yang pesat, terutama di kalangan anak muda. Meskipun kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi dan risiko yang besar, popularitasnya terus meningkat, terutama karena banyak kisah sukses para "crypto millionaire" yang menginspirasi generasi muda.
Keinginan untuk mengejar keuntungan cepat dan inovasi dalam teknologi blockchain menjadi daya tarik utama dalam jenis investasi ini. Meskipun begitu, anak muda juga paham bahwa instrumen ini mengandung risiko besar.
3. Private equity atau perusahaan swasta
Sebanyak 26% investor muda memilih private equity, yaitu investasi pada perusahaan swasta yang belum terdaftar di pasar saham. Biasanya, investasi ini dilakukan melalui dana yang dikelola oleh institusi tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut sebelum dijual kembali.
Bagi banyak investor muda, private equity menawarkan peluang untuk terlibat dalam pengelolaan perusahaan dan mendapatkan keuntungan lebih besar jika perusahaan tersebut berkembang pesat. Ini merupakan investasi dengan risiko yang tinggi namun juga potensi keuntungan yang sangat menarik.
Baca Juga: Drop Out dari Kampus, 7 Tokoh Ini Malah Sukses dan Mendunia
4. Bisnis pribadi
Membangun bisnis pribadi atau personal brand menjadi pilihan untuk 24% responden. Generasi muda kini lebih cenderung memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
Dengan mengandalkan platform digital, mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, menciptakan produk atau jasa yang unik, dan meraih keuntungan finansial sekaligus kepuasan pribadi. Pendekatan ini memberikan kebebasan lebih dalam mengelola usaha dan sekaligus menjadi cara untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
5. Investasi langsung pada perusahaan yang sudah IPO
Sebanyak 22% responden memilih untuk melakukan investasi langsung pada perusahaan, terutama startup atau usaha kecil. Berbeda dengan membeli saham perusahaan publik, investasi langsung memberi mereka kontrol yang lebih besar terhadap keputusan-keputusan penting dalam perusahaan yang mereka investasikan.
Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih terlibat dalam proses bisnis dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika perusahaan tersebut berkembang dengan baik. Jenis investasi ini memang lebih menantang dan memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia usaha, namun bagi banyak investor muda, hal ini memberikan tantangan dan peluang yang menarik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement