Sebagai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sering kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan blunder saat masa kampanye.
Dalam setiap kunjungan yang disertai dengan pidatonya, Ketua Umum Gerindra ini kerap melontarkan ide dan gagasan. Namun pada akhirnya, ide dan gagasan tersebut menuai kritik dan protes dikarenakan sering salah data.
Pidato terakhir Prabowo yang kembali menuai kontroversi dan protes ialah terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa ada warga di Jawa Tengah bunuh diri dikarenakan memiliki hutang.
Hardi, seorang warga dari desa Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (17/1/2019), sempat disebut oleh Prabowo melakukan tindakan bunuh diri pada Desember 2017 yang lalu karena memiliki hutang di Bank.
Mendengar pernyataan tersebut, keluarga (alm) Hardi yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah dan resah oleh pernyataan Prabowo tersebut.
Menurut penuturan Supinah, (alm) Hardi hidup tidak serba kekurangan. Mereka sekeluarga memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga.
"Kami memiliki kebun jati yang cukup luas, ditambah dengan ladang yang saat ini ditanam kacang. Belum lagi setiap tahun, kami masih bisa menyewa sawah setengah bahu. Jadi secara ekonomi, kami tidak merasa kekurangan," jelas Supinah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil