Cawapres Sandiaga Uno menjawab pertanyaan soal survei yang menyatakan ada beberapa persen kalangan milenial yang menganggap negara khilafah bentuk ideal untuk Indonesia.
Sandi menegaskan, Pancasila tidak bisa digoyahkan sebagai ideologi RI. Menurutnya milenial yang ditemuinya adalah generasi optimistis yang melihat kayanya sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Bahkan juga tidak terlepas dari pilar-pilar kebangsaan.
"Serius? Nggak kelihatan ya, di 1.000 titik kunjungan saya sama milenial, Pancasila itu sudah unshaken, menurut saya udah nggak tergoyahkan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).
"Milenial merasa bahwa negeri kita sangat kaya raya, sumber daya alamnya melimpah, sumber daya manusianya hebat-hebat, pinter-pinter, mereka optimis. Dan mereka melihat bahwa bhinneka tunggal ika, Pancasila, dan UUD 1945 ini yang udah menjadi embodied (menempel, red) di mereka," lanjutnya.
Ia kemudian bicara soal lapangan kerja yang dikhawatirkan generasi milenial. Selain itu, generasi milenial juga terbebani harga-harga dan biaya.
"Dan saya malah dapat pertanyaannya yang simpel-simpel seperti lapangan kerja. Nyari kerja itu semakin sulit untuk milenial. Zaman sekarang zaman baru, cara mereka mendapatkan pekerjaan itu jauh lebih penting. Kedua, harga-harga dan biaya. Mereka merasakan beban hidup itu semakin sulit," terangnya.
Sebelumnya dari hasil survei Alvara Research Center mengungkapkan sikap dan pandangan pelajar serta mahasiswa tentang radikalisasi agama, khilafah, jihad dan negara Islam di Indonesia. Soal negara Islam, sebesar 23,5% mahasiswa setuju dengan negara Islam. Sementara kalangan pelajar setuju berjumlah 16,3%.
Bahkan terkait ideologi negara, hasilnya mayoritas mahasiswa dan pelajar memilih ideologi Pancasila. Persentase pelajar memilih ideologi Islam 18,6% dan kalangan mahasiswa 16,8%.
Dalam survei responden juga ditanyakan tentang NKRI vs Khilafah. Mayoritas mahasiwa dan pelajar lebih setuju dengan NKRI sebagai bentuk negara yang ideal dibanding khilafah. Persentase mahasiswa setuju dengan khilafah 17,8% dan kalangan pelajar 18,3%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim