Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Pertamina Drilling Lampaui Target

Kinerja Pertamina Drilling Lampaui Target Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak dibidang jasa pengeboran minyak, gas dan panas bumi, sepanjang 2018 mencatatkan pendapatan sebesar US$238 juta. Capaian ini melewati dari target perusahaan sebesar US$237 juta.

Di tahun yang sama perusahaan juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar 150%. Dari target US$12 juta untuk tahun 2018 diperkirakan laba bersih melebihi US$18 juta.

Direktur Utama PDSI, Budhi N. Pangaribuan, menjelaskan kinerja yang baik itu tidak terlepas dari kerja keras perusahaan untuk meningkatkan angka utilitas dan produktivitas rig, serta sebaliknya menekan angka non-productive time (NPT)

Dalam menjalankan operasionalnya, lanjut Budhi, PDSI didukung oleh keberadaan sembilan unit cyber rig berkapasitas 1000-1500 HP. Di Indonesia rig cyber yang digunakan PDSI termasuk jenis rig dengan teknologi tinggi dan canggih. DI tahun 2018 PDSI telah menyelesaikan di 319 sumur termasuk eksplorasi, eksploitasi, well service dan workover.

“Dengan rig cyber yang dimilikinya PDSI berhasil menuntaskan side track operation untuk pekerjaan di Albatros Putih-001 Tuban, Jawa Timur, Bambu Besar (BBS) B1 dan B2 di Jawa Barat, serta Titanum 001 Aceh dengan sangat baik. PDSI juga sukses melakukan pengeboran berarah tipe S di wilayah kerja PEPC ADK, Cepu, Jawa Timur,” kata dia dalam keterangan tulisnya, Senin (21/1/2019).

Selain dari jasa penyewaan rig dan layanan pengeboran, secara umum pendapatan tahun 2018 dapat dipertahankan karena PDSI mampu mengoptimalkan keberadaan unit bisnis non-rig services, seperti Top Drive, H2S Monitoring Unit, Horizontal Drilling, Aerated Drilling, Water Pump, Fishing & Milling, Coring, hingga Integrated Project Management, dan Well Control Team.

Sementara itu PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PDSI, pun turut memberi andil terhadap pendapatan keseluruhan PDSI di tahun 2018. Menurut Budhi, peningkatan pendapatan PDC yang sangat signifikan hingga memengaruhi PDSI berasal dari tingginya realisasi pendapatan dari unit bisnis Engineering, Procurement, Contractor (EPC).

Budhi pun meyakini PDSI dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pendapatannya lebih besar lagi di akhir tahun 2019. Selain karena faktor peluang-peluang kerja baru berskala besar yang terbuka lebar bagi PDSI dan PDC, keyakinan ini tidak lepas dari kehadiran Indonesia Drilling Training Center (IDTC).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: