Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pemilu, Facebook Janji Kurangi Distribusi Hoaks

Jelang Pemilu, Facebook Janji Kurangi Distribusi Hoaks Kredit Foto: Facebook Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2019, Facebook berjanji untuk mengurangi penyebaran informasi keliru (hoaks) dengan menghapus akun-akun palsu. Hal itu dilakukan untuk menjaga integritas pemilu di Indonesia.

Director Global Politic & Government Outreach Facebook, Katie Harbath, ,mengatakan, untuk mendeteksi informasi palsu, Facebook menggunakan sistem "Machine Learning". Selain itu, mereka juga menambah SDM di bidang keamanan akun pengguna, dari 10 ribu ke 30 ribu.

“Dengan mendeteksi hoaks, kami menghapus kemungkinan agar penyebarnya tidak mendapat keuntungan materi dari monetisasi jumlah share,” ujar Katie dalam acara Konferensi Pers Facebook Indonesia: Pemuda Memilih, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Perusahaan teknologi Amerika Serikat itu juga menjalin kemitraan dengan pemeriksa fakta di Indonesia. Para mitra tersebut telah memiliki sertifikasi oleh Poynter, jaringan pemeriksa fakta internasional yang tidak berpihak terhadap 1 kelompok/golongan.

Katie memaparkan, Facebook bekerja dengan tim pemeriksa fakta, menggunakan kombinasi teknologi dan peninjauan oleh manusia untuk mendeteksi dan mengurangi distribusi berita palsu di Facebook.

Bila tim pemeriksa fakta mengidentifikasi suatu berita mengandung disinformasi atau misinformasi, maka Facebook akan mengurangi distribusi berita itu hingga 80%. Dengan begitu, pengguna tidak dapat menemukan informasi tersebut di beranda mereka.

“Berita itu nantinya akan ditandai dan dinyatakan sebagai hoaks. Setelah itu, FB akan mengurangi penyebaran berita itu hingga 80%. Kalau ada yang pernah menyebarkan, penyebar akan mendapat notifikasi untuk tidak menyebarkan berita itu lagi,” papar Katie lagi.

Sebelumnya, di Brazil, mereka telah melakukan upaya serupa untuk menjaga iklim pemilu di sana. Pada putaran pertama pemilu, terdapat kenaikan ujaran kebencian di platform Facebook. Sistem automasi Facebook dan badan pemilu setempat mengidentifikasi itu dan menghapus konten yang dinilai menganggu.

Hal tersebut rencananya juga akan diterapkan di Indonesia pada pemilu mendatang. Namun, strategi final Facebook Indonesia untuk menjaga integritas pemilu di negara ini baru akan diumumkan oleh mereka menjelang momen pemilihan itu.

Facebook sendiri memiliki 115 juta pengguna aktif di Indonesia setiap bulannya. Secara global, ada 2,2 miliar pengguna aktif Facebook.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: