Menghadapi persaingan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah, perbankan mulai pasang strategi untuk memikat nasabah, diantaranya lewat program poin hadiah dan program undian berhadiah. Awal tahun ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Program Poin Serbu (Serba Untung) BTN.
Berbeda dengan program tabungan berhadiah sebelumnya yaitu Serbu BTN yang diundi secara berkala, Poin Serbu BTN kali ini memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menukar poinnya dengan hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
“Tujuan perubahan skema penukaran poin dari Poin Serbu BTN tahun ini adalah menarik sebanyak mungkin nasabah baru, meningkatkan saldo tabungan dan meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) dari transaksi nasabah lewat seluruh aplikasi,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai meluncurkan Program Poin Serbu BTN di Jakarta, Jumat malam (25/1/2019).
Peluncuran Progam Poin Serbu, lanjut Maryono, menjadi bagian dari strategi Bank BTN untuk menjemput target pencapaian DPK tahun ini yang dipatok meningkat sekitar 15% dibandingkan tahun lalu. Khusus DPK ritel diharapkan bisa terkumpul menjadi sekitar Rp 58,8 triliun atau tumbuh 15,9% dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 51,6 triliun. Jumlah nasabah baru juga diharapkan bertambah sekitar 1,5 juta rekening. Karena menyasar nasabah ritel, Bank BTN meracik skema pemberian hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah ritel yang loyal.
"Program tabungan berhadiah merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada nasabah atas kesetiaannya dan kepercayaannya menggunakan layanan perbankan dari BTN , karena itu kami merespon keinginan mereka mulai dari jenis hadiah, pencairan hadiah dan grand prize yang mereka idamkan,” kata Maryono.
Untuk memacu semangat nasabah menabung, Bank BTN membanjiri nasabah ritel dengan poin dari aktivitas perbankan seperti top up tabungan, mempertahankan jumlah saldo, mengaktifkan fasilitas auto debit dan aktivasi mobile banking/internet banking serta melakukan transaksi lewat aplikasi mobile banking BTN atau internet banking BTN seperti membeli pulsa, membayar tagihan listrik/kartu kredit dan bertransaksi di toko online atau merchant dengan menggunakan debit online atau kartu debit Bank BTN.
Dengan melakukan aktivitas perbankan maupun transaksi tersebut, nasabah berhak mengoleksi poin sebesar 1 hingga 10 poin tergantung jenis transaksi dan nilai tabungan ataupun penambahan saldo tabungan. Bagi nasabah yang rajin mengumpulkan poin dan menjaga saldo tabungan di atas Rp 10 juta berpeluang meraih Hadiah Utama. Adapun hadiah utama yang disiapkan adalah tabungan senilai miliaran rupiah.
Selain meraup DPK murah lewat Program Poin Serbu BTN, Bank BTN juga berburu Fee Based Income lewat transaksi elektronik/digital. Adapun transaksi elektronik yang dimaksud adalah transaksi dengan kartu debit maupun dengan aplikasi mobile banking dan internet banking Bank BTN.
"Pertumbuhan e-commerce dan fintech di Indonesia membuat transaksi digital meningkat pesat dan mengerek fee based income, karena itu sebagai bentuk rewards atau pemberian poin akan menguntungkan nasabah,” kata Maryono.
Tahun 2018 lalu, Bank dengan kode saham BBTN ini mencetak pendapatan non bunga dari transaksi elektronik sekitar Rp 114 miliar dengan jumlah transaksi menyentuh sekitar 250 juta transaksi.
Tahun 2019, Maryono memasang target peningkatan fee based income hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu dan volume transaksi bisa dikerek hingga sekitar 288 juta transaksi atau naik 38% dibandingkan target tahun sebelumnya yang dipatok 207 juta transaksi. Maryono berharap dengan hadirnya program Poin Serbu BTN dapat memancing nasabah mengoptimalkan pengalaman mereka bertransaksi dengan mobile banking dan kartu debit Bank BTN.
“Kami optimstis, transaksi elektronik akan terus meningkat karena Himpunan Bank Bank Negara atau Himbara makin solid melakukan sinergi layanan perbankan elektronik kami, dimulai dari ATM link, EDC Link dan ke depan LinkAja suatu integrasi pembayaran dengan teknologi QR code,” kata Maryono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: