Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertempuran E-Commerce di Asia Tenggara Terus Berlangsung, Siapa Pemenangnya?

Pertempuran E-Commerce di Asia Tenggara Terus Berlangsung, Siapa Pemenangnya? Kredit Foto: Lazada Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di 2018, perusahaan e-commerce di Asia saling adu saing dan unggulkan perusahaannya masing-masing. Menoreh prestasi yang membanggakan. Ada Bukalapak yang sudah resmi menjadi unicorn keempat di Indonesia, ada Tokopedia yang juga berhasil kumpulkan $1,1 miliar dari Alibaba dan SoftBank, serta Lazada yang berbasis di Singapura juga telah menerima tambahan sebesar US$4 miliar. Lalu, siapa yang akan jadi pemenangnya, ya?

Google telah melakukan penelitian, melihat pertumbuhan e-commerce yang semakin curam, sektor e-commerce diperkirakan akan meraup US$102 miliar dalam nilai barang dagangan bruto pada 2025. iPrice Group juga melakukan penelitian untuk menemukan siapa yang menjadi juara pemain e-commerce di Asia.

Lazada merupakan platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi di desktop dan web seluler di Malaysia dan Asia Tenggara. Itu pula yang menjadikan Lazada penguasa pangsa pasar terbesar dari total kunjungan sebesar 46 persen. Selanjutnya diikuti Shopee dan 11street dengan pangsa pasar masing-masing 23 persen dan 13 persen.

Tangguh persaingan

Shopee berjuang keras untuk menyalip Lazada. Ia meningkatkan total kunjungannya di desktop dan web seluler sebesar 98 persen. Jelang akhir tahun 2018, Shopee mampu kurangi kepemimpinan Lazada sebesar 62 persen dan menjadi pesaing terdekatnya.

Ketika datang ke perusahaan Malaysia, platform yang paling banyak dikunjungi di desktop dan Web mobile adalah Lelong, Hermo, dan GoShop. Lelong, yang memiliki rata-rata lima juta pengunjung pada tahun 2018, adalah platform e-commerce keempat yang paling banyak dikunjungi setelah Lazada, Shopee, dan 11street.

Pemain regional menjadi kuat

Pada bulan Juli dan Agustus tahun lalu, posisi dominan Lazada hampir disusul oleh Tokopedia. Perusahaan Indonesia, yang didirikan pada 2009 oleh William Tanuwijaya, memiliki jumlah total kunjungan yang tinggi di desktop dan web seluler, berkat kampanye penjualan Ramadhan dan Hari Raya pada Mei 2018.

Di antara banyak upaya sukses yang diprakarsai oleh Tokopedia, yang mengumpulkan $1,1 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Alibaba dan SoftBank pada Desember tahun lalu, untuk mempertahankan peningkatan total kunjungannya di desktop dan web seluler setelah Hari Raya melakukan penjualan ulang tahunnya yang kesembilan pada Agustus 2018.

Yang juga kuat adalah platform e-commerce Vietnam Thegioididong dan Tiki, menerima kunjungan total rata-rata di desktop dan web seluler masing-masing 29 juta dan 26 juta, masing-masing pada 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: