Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Restorasi Lahan Gambut, BRG Libatkan 262 Desa

Restorasi Lahan Gambut, BRG Libatkan 262 Desa Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Restorasi Gambut (BRG) melibatkan 262 desa dalam kegiatan restorasi gambut selama kurun waktu tiga tahun terakhir. 262 desa yang tergabung dalam Program Desa Peduli Gambut itu terdiri dari 49 desa di Riau, 28 Desa di Jambi, 43 desa di Sumatera Selatan, 39 Desa di Kalimantan Barat, 69 desa di Kalimantan Tengah, 26 desa di Kalimantan Selatan, dan 8 desa di Papua. 

“Total luas desa sendiri yakni 3.261.257 hektar dan luas total target restorasi di dalam wilayah desa 871.043 hektar,” Kata Kepala BRG, Nazir Foead dalam peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Nazir mengatakan restorasi gambut yang dilakukan  pihaknya hingga saat ini telah berkontribusi mengurangi kebakaran hutan dan lahan gambut secara signifikan.

“Titik panas yang kami identifikasi di dalam radius dua kilometer dari lokasi infrastruktur pembasahan gambut sangat kecil yaitu di bawah 10%. Meskipun demikian kami sadar tugas Ini masih panjang dan membutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan pada tahun 2020," ucap Nazir.

Selama tiga tahun terakhir, lanjut dia BRG bersama KLHK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TNI/Polri, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi masyarakat dan LSM bergotong royong membasahi 679.901 hektare areal target restorasi ekosistem gambut yang berada di luar wilayah konsesi. Untuk areal konsesi dilakukan supervisi yang baru dimulai pada September 2018 .

Sementara itu sebagai upaya pencegahan dini terhadap kekeringan rambut, BRG memperkenalkan SIPALAGA atau Sistem Pemantau Air Lahan Gambut.

“Sistem ini memungkinkan dapat memantau tinggi muka air di ekosistem gambut secara langsung,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: