Usai pelaksanaan federal open market committe (FOMC) pada Selasa dan Rabu lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25% hingga 2,5%. Kesabaran The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga justru membuat nilai tukar dolar AS jatuh pada perdagangan spot hari ini.
Meskipun dibuka dengan apresiasi 0,04% ke level Rp14.130, dolar AS kemudian berbalik terdepresiasi hampir di seluruh mata uang dunia dan Asia. Hingga pukul 10.15 WIB, dolar AS terdepresiasi 0,62% ke level Rp14.045.
Dolar AS hanya terpantau menguat 0,03% di hadapan dolar Hongkong dan menguat 0,08% di hadapan won Korea. Sementara itu, di hadapan mata uang Asia, dolar AS terpuruk 0,20% terhadap yuan, 0,23% terhadap yen, 0,045 terhadap dolar Singapura, dan 0,09% terhadap dolar Taiwan.
Lain dolar AS, lain pula rupiah. Setelah tertinggal sendiri sebagai mata uang Asia yang melemah di hadapan dolar AS pada perdagangan kemarin, kini rupiah menduduki klasemen puncak sebagai mata uang terbaik di Asia.
Rupiah menguat 0,43% terhadap yuan, menguat 0,67% terhadap dolar Hongkong, menguat 0,39% terhadap yen, menguat 0,71% terhadap won, menguat 0,56% terhadap dolar Singapura, dan menguat 0,545 terhadap dolar Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih