Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi Marah, Ini Sebabnya

Menteri Susi Marah, Ini Sebabnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019). Rapat tersebut membahas evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2018, rencana pelaksanaan anggaran KKP tahun 2019 serta temuan hasil kunjungan reses. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari ini Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menggelar pertemuan dengan 1.500 pengusaha. Susi ngomel dan marah karena data tangkap yang dilaporkan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

Susi mengatakan, saat ini masih ada beberapa izin perikanan tangkap belum terbit. Hal itu disebabkan pengusaha tidak jujur mengisi laporan hasil tangkap. Data hasil perikanan tangkap yang mereka laporkan lebih sedikit dari fakta (under reported).

Alhasil, Susi mesti menahan izin perikanan hingga pengusaha mau mengisi jujur laporan hasil tangkap yang sesuai dengan ukuran kapal. "Saya kerja sepenuh hati. Tapi setiap lihat angka (orang bilang) apa kerja kamu menteri KKP? Hasil ekspor sedikit. Karena kalian semua melakukan under reported. Mbok yo jujur," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Sambil beberapa kali mengangkat tangan, Susi juga mengaku marahnya kali ini terjadi karena rasa iba. Sebab, ia menginginkan agar pengusaha mendapatkan izin tangkap dalam waktu yang cepat.

"Saya ngomel-ngomel di sini, saya ganggu hanya untuk mempercepat saudara ini diterbitkan (izin). Saya lakukan semua yang perlu tetapi apresiasinya nol. Ini yang buat saya marah," katanya.

Tak tanggung-tanggung, ia pun mengancam pengusaha bila tak jujur mengisi data tangkapan, bakal kembali mengizinkan kapal asing menangkap di laut Indonesia.

"Kalau begini terus mau masuk asing lagi? Sepertinya separuh setuju, mungkin lebih baik kita dapat konsesi pasti," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: