Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Fadli Zon Belajar Bahasa Arab Dulu Deh. Jangan Malu-Maluin'

'Fadli Zon Belajar Bahasa Arab Dulu Deh. Jangan Malu-Maluin' Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan pidato politik disela-sela peluncuran Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) dan Pembukaan pendaftaran Calon Legislatif PPP 2019 di Kantor DPP PPP Jakarta, Rabu (14/3). PPP meluncurkan website www.siappp..com untuk menjaring bakal calon legislatif dari seluruh nusantara. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Waketum Gerindra Fadli Zon mengungkapkan sosok 'kau' dalam puisinya berjudul 'Doa yang Ditukar' adalah makelar doa.

Menanggapi hal itu, Ketum PPP, M Romahurmuziy (Rommy) meminta Fadli untuk belajar bahasa Arab terlebih dahulu.

"Buat Fadli, belajar bahasa Arab dulu deh, baru komentar. Jangan malu-maluin ah," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/2/2019).

Baca Juga: M Romahurmuziy, Maling Teriak Maling

Ia meminta Fadli untuk menyuruh 'bosnya' salat 5 waktu dan puasa Ramadan. "Komentar saya satu aja ke Fadli, suruh bos-nya salat 5 waktu dan puasa Ramadan dulu deh. Kalau belum, jangan bawa-bawa agama dan Tuhan dalam kontestasi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin terusik sosok 'kau' dalam puisi 'Doa yang Ditukar' yang dibuat Fadli. Fadli pun menjawab meski tak menyebut nama.

Lewat Twitter, Menag Lukman bertanya kepada Fadli Zon. Ia meminta Fadli Zon menjawab apakah sosok 'kau' dalam puisi 'Doa yang Ditukar' merujuk kepada Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen.

"Pak @fadlizon Yth, Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman di akun Twitter-nya @lukmansaifuddin.

Tidak lama berselang, Fadli merespons. Fadli menegaskan, 'kau' yang ia maksud dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.

"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli di akun Twitternya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: