Tayang di Festival Film Berlin, Aruna dan Lidahnya Eksplor Pasar Internasional
Bisa terpilih menjadi salah satu film yang ditayangkan di festival film internasional merupakan prestasi tersendiri bagi tim produksi, itulah yang dirasakan oleh sutradara dan produser film Aruna dan Lidahnya. Selain bisa mengharumkan nama Indonesia, hal itu juga mendorong film buatan Indonesia bisa masuk ke pasar internasional.
Sutradara Aruna dan Lidahnya, Edwin membeberkan, penayangan karyanya di Festival Film Berlinale pada 11-12 Februari nanti dapat menjadi momen yang tepat untuk memasarkan film Indonesia di Eropa. Sebab, Eropa memiliki European Film Market, sebuah pasar film besar di benua itu.
“Rights (hak putar) film yang akan didistribusikan di sana harus diperjualbelikan dulu. Penjualan itu dilakukan melalui European Film Market. Semua pelaku industri dan investor bertemu di dalam komunitas itu,” jelas Edwin kepada Warta Ekonomi, Rabu (6/2/2019).
Nantinya, Edwin menambahkan, jika hak putar sudah terbeli, investor ataupun distributor boleh menayangkannya di bioskop, televisi, platform digital di benua Eropa. Semua tergantung dari hak yang dibeli oleh mereka.
“Distribusi film bisa terjadi di forum-forum seperti itu. Begitulah salah satu cara film Indonesia bisa masuk ke pasar tersebut," tambah Edwin.
Timnya pun menggalang dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) selaku lembaga pemerintahan. Hal itu dilakukan untuk mengeksplorasi pasar internasional sebagai platform pemasaran film Indonesia.
“Distribusi film ke luar negeri itu kesempatan berharga. Contohnya saja seperti film Martinah yang beberapa waktu lalu bisa menembus pasar internasional. Harapannya kami bisa seperti itu juga. Bahkan tidak hanya di Berlinale, rencananya juga ke festival internasional lain,” papar Edwin.
Hal serupa juga diutarakan oleh Produser Aruna dan Lidahnya, Muhammad Zaidy. Menurutnya, banyak nilai yang ditawarkan oleh film besutan rekannya, Edwin. Nilai-nilai itu bisa ditawarkan kepada penonton dari berbagai negara.
“Festival ini membuka pintu bagi Aruna dan Lidahnya untuk ditayangkan di berbagai negara. Film ini menawarkan banyak rasa: kuliner, road movie, dan hal-hal lain yang mungkin penonton Indonesia pun baru mengetahuinya," ujarnya.
Film yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Nicholas Saputra, dan Hannah Al-Rasyid itu akan ditayangkan pada program Culinary Cinema yang ke-13. Program tersebut merupakan bagian dari Festival Film Berlinale yang telah dihelat selama 69 tahun lamanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: