Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Hanya Gunakan Istilah Jokowi Soal 'Genderuwo'

Prabowo Hanya Gunakan Istilah Jokowi Soal 'Genderuwo' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin meminta agar tidak dimunculkan istilah-istilah menyeramkan, seperti genderuwo.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Saleh Partaonan Daulay, menilai nasihat Ma'ruf Amin ditujukan kepada capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

"Yang disampaikan Pak Ma'ruf itu adalah nasihat untuk Pak Jokowi. Karena istilah genderuwo itu kan pertama kali disebutkan oleh Pak Jokowi," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga: Sandiaga Klaim Menang Atas Jokowi: Ini Mirip DKI

Ia menegaskan, Jokowi-lah yang pertama kali mengeluarkan istilah genderuwo. Sementara Prabowo hanya meminjam istilah tersebut. Karena itu baginya Ma'ruf Amin salah sasaran jika ingin mengkritik capres nomor urut 02.

"Ya, Pak Prabowo saat menyebutkan genderuwo itu kan menggunakan istilah Pak Jokowi," imbuhnya.

"Sebetulnya kan niatnya mau nasehatin Pak Prabowo, tapi muaranya kan sebenarnya Pak Jokowi, yang menyebutkan istilah itu. Jadi malah nyindir Pak Jokowi sebenarnya nasihat itu," lanjutnya.

Ia yakin, Prabowo tetap akan menerima masukan dari Ma'ruf, meski sebenarnya masukan itu layaknya ditujukan kepada Jokowi.

"Tentu Pak Prabowo sangat senang sekali dengan nasihat itu dan tentu dalam rangka menjaga kesejukan suasana politik belakangan ini, nasihat itu harus diterima semua pihak, terutama Pak Jokowi," katanya.

Diketahui, istilah 'genderuwo' dilontarkan calon presiden (capres) nomor urut 02 itu dalam pidato di acara HUT Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ke-20. Meski demikian, istilah genderuwo pertama kali dilontarkan oleh Jokowi dalam pidato pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada November 2018. Saat itu, Jokowi menyebut adanya politik genderuwo, politik yang menakut-nakuti masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: