Garuda Indonesia Group resmi menurunkan harga tiket pesawat hingga 20% untuk seluruh rute penerbangan. Penurunan harga tiket tersebut berlaku untuk seluruh maskapai penerbangan di bawah naungan Garuda Indonesia Group, yaitu Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Sriwijaya Air.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Ari Ashkara, menyebutkan bahwa penurunan tarif tiket penerbangan itu diinisiasikan oleh sejumlah asosiasi industri nasional serta arahan dari Presiden RI, Jokowi, sebagai dukungan untuk meningkatkan sektor perekonomian nasional.
Baca Juga: Usai Ditegur, Garuda Indonesia Group Turunkan Tarif Tiket 20%
"Penurunan harga tiket tersbeut kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif," imbuh Ari dalam rilis di Jakarta, Kamis (14/02/2019).
Ketika Garuda Indonesia Group menerima dengan baik arahan Jokowi dengan menurunkan harga hingga 20%, respons lain justru diberikan oleh para pemegang saham Garuda Indonesia.
Hingga jeda siang perdagangan bursa hari ini, harga saham maskapai penerbangan dengan kode GIAA tersebut justru mengalami pelemahan yang cukup dalam. Dibuka dengan harga Rp480 per saham pagi tadi, kini harga saham tersebut terkikis 28 poin atau 5,88% menuju level Rp448 per saham.
Padahal, pada perdagangan kemarin, untuk pertama kalinya harga saham Garuda Indonesia dapat bangkit menghijau dengan penguatan 3,93% ke level Rp476 per saham setelah tiga hari sebelumnya secara berturut-turut melemah.
Pada Jumat (08/02/2019) pekan lalu, harga saham Garuda Indonesia anjlok 0,81% ke level Rp492 per saham. Pelemahan tersebut kemudian berlanjut ke dua hari setelahnya, yaitu Senin (11/02/2019) dan Selasa (12/02/2019) dengan besaran 5,69% dan 1,29%.
Jika diakumulasikan, dalam sepekan sudah ada penurunan harga saham sebesar 9,27%. Meskipun begitu, kinerja harga saham Garuda Indonesia masih menunjukkan penguatan sebesar 47,06% untuk kurun waktu satu bulan terakhir atau 51,01% secara year to date.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: