Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekor, Awal Tahun Neraca Dagang RI Sudah Tekor

Tekor, Awal Tahun Neraca Dagang RI Sudah Tekor Aktivitas di PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/8). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2018 mencapai US$16,24 miliar atau meningkat 25,19 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2018. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2019 mengalami defisit US$1,16 miliar. Adapun total ekspor Indonesia selama bulan lalu  sebesar US$13,87 miliar dan total impor sebesar US$15,03 miliar.

Menurut  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto defisit Januari disebabkan penurunan perdagangan sektor nonmigas sebesar US$0,70 miliar. Pada bulan yang sama neraca perdagangan sektor migas juga defisit sebesar US$0,45 miliar.

“Defisit neraca perdagangan Januari 2019 lebih disebabkan defisit migas maupun non migas,”Kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Baca Juga: 2018, Neraca Dagang Indonesia Defisit US$8,57 Miliar

Untuk nilai ekspor Januari 2019 sebesar US$13,87 miliar atau mengalami penurunan sebesar  3,24% dibandingkan ekspor Desember 2018 yang sebesar US$14,18 miliar. Demikian juga bila dibanding dengan Januari 2018 mengalami penurunan sebesar  4,70% atau  US$14,46 miliar.

“Penurunan ekspor selama Januari 2019 terhadap desember 2018 lebih disebabkan penurunan ekspor migas,” ujarnya. 

Penurunan ekspor Januari 2019 dibanding Desember 2018 disebabkan oleh menurunnya ekspor migas sebesar 29,30% namun ekspor nonmigas naik 0,38%.

“Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya tiga komponen yakni  hasil minyak, minyak mentah serta gas,” tambahnya.

Sementara itu, nilai impor nasional pada Januari 2019 sebesar US$ 15,03 miliar atau turun 2,19  % dibanding impor pada Desember 2018 sebesar US$15,28 miliar. Demikian juga  jika dibandingkan Januari 2018 mengalami penurunan 1,83%  atau sebesar US$15,13 miliar.

“Menurut penggunaan barang impor konsumsi turun 16,75% namun impor bahan baku naik sekitar 2,08%,”tambahnya.

Baca Juga: Neraca Dagang Defisit US$8,57 Miliar, Terburuk Sepanjang Sejarah!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: