Dua bulan jelang Pemilihan Umum 2019, peta elektoral pasangan calon presiden dan wakil presiden di Jawa Barat tampak makin dinamis. Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan oleh Indopooling Network pada Januari 2019.
Dari paparan survei yang dilakukan, tampak persaingan elektabilitas yang sangat ketat antar kedua pasangan, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada simulasi kertas suara, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul tipis dengan elektabilitas sebesar 41,7%, sementara Prabowo-Sandi 37,9%. Dan, pemilih yang belum menentukan pilihan maupun merahasiakan jawaban sebanyak 20,4%.
Survei mengambil sampel 1.200 responden dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling, margin of error 2,8%. Survei dilakukan pada 21-27 Januari 2019 di seluruh wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Lebih Unggul dari Sandiaga, Ma'ruf: Itu Kenyataan
"Tingkat elektabilitas antara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih kecil, dibawah 5%. Dan, ini menunjukkan persaingan antar kedua pasangan calon masih sangat sengit," ujar Direktur Indopooling Network Wempy Hadir kepada wartawan di Bandung, Jumat (15/2/2019).
Wempy menyebutkan, potensi saling salip antara pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 dan 02 ini, masih terbuka. Terlebih, baik Jokowi maupun Prabowo masing-masing unggul di beberapa wilayah Jabar.
"Jokowi unggul di Jabar utara dan Prabowo di Jabar selatan. Jadi ada tiga wilayah pertempuran, wilayah inilah yang akan menjadi catatan bagi partai politik dan tim sukses masing-masing pasangan calon untuk penggalangan dukungan. Kalau berhasil akan ada perubahan, dan kita akan lihat siapa yang leading," jelasnya.
Berdasarkan survei, Jokowi unggul di zona wilayah Jabar bagian timur (wilayah Cirebonan) dengan elektabilitas sebesar 55,3%. Sementara, Prabowo unggul di wilayah Jabar bagian selatan dengan 50%.
Baca Juga: Kini Jabar Rumah Jokowi-Ma'ruf
Ada hipotesis yang mengatakan siapapun yang menang di Jabar akan memenangi Pemilu secara nasional, namun Wempy menepis hal tersebut. Berkaca pada Pilpres 2014, Prabowo yang ketika itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, menang di Tatar Pasundan, namun Jokowi-Jusuf Kalla yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
"Pada 2019, siapapun yang menang di Jawa Barat tapi tidak signifikan, tidak akan memengaruhi secara nasional," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil