Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sebagai bentuk pencitraan jelang Pilpres.
"Penurunan harga BBM itu bukan politis dan pencitraan," kata Luhut di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Luhut menambahkan penurunan harga BBM dilakukan lantaran harga minyak dunia mengalami penurunan.
"Karena harga 'crude oil' (minyak mentah dunia) turun, kenapa tidak kita turunkan juga harga (BBM) ini?" katanya.
Baca Juga: Begini Cara Pemerintah Tentukan Harga BBM
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM nonsubsidi mulai 10 Februari 2019 pukul 00.00 waktu setempat.
Kebijakan ini ditempuh menyusul tren penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Penurunan harga berlaku pada BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamax, Dexlite, dan Dex. Besaran penurunan harga BBM tersebut bervariasi dari Rp50 sampai Rp800 per liter.
Lalu, per 16 Februari 2016, Pertamina kembali menurunkan harga jual Avtur. Untuk harga Avtur di Bandara Soekarno Hatta, Banten, turun dari Rp8.210 menjadi Rp7.960 per liter.
Meski disambut baik masyarakat, sebagian kalangan menilai penurunan harga BBM terkait Pilpres 2019..
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat