Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Implementasi Smart Factory, 'Make The Business Great Again'

Implementasi Smart Factory, 'Make The Business Great Again' Kredit Foto: Heriyanto Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Make America Great Again! Itu tema kampanye pemilu Donald Trump saat menjadi calon presiden Amerika Serikat (AS) pada pemilu 2016 lalu. Setelah terpilih menjadi residen AS, ia mewujudkan janji kampanyenya itu dengan membangun kembali kejayaan industri-industri di sana melalui pemangkasan  laju produk impor. Aksi sepihak AS ini, memicu isu perang dagang global yang masih bergulir sampai saat ini.

Kalau di sektor bisnis, spirit tema salah satu peserta kampanye AS itu bisa juga dipakai. How to make your business great again. Mulailah beradaptasi dengan disrupsi di sektor industri melalui  implementasi  Revolusi Industri 4.0 atau digitisasi produksi industri. Yang dimaksud industri 4.0 yakni perubahan yang dicirikan pemakaian teknologi yang mengaburkan batas fisik, digital dan biologis.

Teknologi yang menjadi mesin penghela Industri 4.0 ini seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligent (AI), robotics, big data, 3-D Printing, nano teknologi, bioteknologi, material science, energy storage, dan quantum computing. Tinggal bagaimana merajut teknologi-teknologi tersebut agar mampu berinteraksi, terkoneksi dan berkolaborasi dalam satu ekosistem bagi kepentingan dunia usaha.

Pelaku bisnis saat ini boleh dibilang masih sebagian besar berada di etape Industri 3.0 yang ditandai dengan pemakaian teknologi komputer, teknologi informasi, otomisasi, dan robotisasi. Namun belum bergerak dalam satu ekosistem yang menyatu dari hulu sampai hilir dengan memanfaatkan teknologi-teknologi termutahir yang menjadi driver Industri 4.0. Inilah yang dinamakan era Smart Factory.

Hasil riset yang dilakukan German Advisory Group (GAG) pada 2018, memperlihatkan dari lima CEO perusahaan di Jerman, empat CEO tidaklah memungkiri bahwa Industri 4.0 yang didalamnya mengusung konsep smart factory merupakan perkembangan teknologi terkini yang penting. Sampai 2020, GAG perkirakan nilai investasi untuk digitalization projects industri di Jerman sebesar US$300 miliar. Luar biasanya, 80% industri di Jerman sudah memasuki era Industri 4.0.

Dari hasil riset yang dilakukan Capgemini, sebuah firma konsultan bisnis berbasis di Paris, Perancis, apabila  implementasi smart factory  dilakukan pada 2022, akan menggenjot tujuh kali lipat produktivitas industri. Tingkat produktivitas yang melejit itu memiliki potensi memberi kontribusi ke ekonomi global antara US$500 miliar hingga US$1,5 triliun. Sebuah angka yang tidak kecil.

“Transformasi industri manufaktur tradisional menjadi smart factory akan mendorong laju produktivitas, kualitas, kompetitivenes, proses produksi yang pendek, limbah lebih sedikit, hemat energi, dan produk berkualitas,” tulis GAG dalam paparan kesimpulan terkait implementasi smart factory di era Industri 4.0.

Masih banyak lagi benefit yang diperoleh para industriawan apabila menerapkan smart factory  pada industri mereka. Misalnya, menghasilkan produk baru yang lebih personal ke konsumen dengan tingkat produksi barang yang lebih efisien dibandingkan sistem produksi massal. Jadi, ingin bisnis Anda melejit kembali? Smart factory will make your business great again. (*)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Heriyanto Lingga
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: