Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, memperingatkan kepada semua pihak untuk tidak coba-coba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi apapun.
Dengan didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Pemuda Pancasila, Yapto Soerjosoemarno, pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta diungkapkan saat menerima deklarasi dukungan dari Pemuda Pancasila di Istora Senayan, Jakarya, Minggu (3/3).
Bagi Jokowi, ideologi Pancasila adalah pemersatu Bangsa Indonesia. Dan barang siapa yang berniat mengganti Pancasila, akan berhadapan langsung dengan Pemuda Pancasila.
"Jangan sekali-kali, jangan ada yang coba mengganggu ideologi kita Pancasila. Jangan sampai ada yang berani mengganti ideologi kita Pancasila. Saya yakin, yang berani akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila. Sekali layar berkembang, jangan main-main," kata Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan kepada semua yang hadir, jika Ideologi Pancasila tidak dijaga dengan baik, Indonesia nasibnya akan sama dengan Afghanistan yang terus mengalami konflik berkepanjangan.
"Afghanistan punya tujuh suku di sana, dua suku berkonflik sudah 40 tahun belum selesai sampai sekarang. Sementara Indonesia punya 714 suku. Ibu Rula Ghani (ibu negara Afghanistan) menyampaikan, Afghanistan ini negara kaya, setelah konflik dan perang, ada dua yang dirugikan, wanita dan anak-anak. Itulah mengapa Ibu Negara Afghanistan bilang, kalau ada konflik di Indonesia, apalagi konflik agama, segera diselesaikan," tegas Jokowi.
Oleh karena itu, tak henti-hentinya Jokowi meminta kepada semua pihak untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di Pilpres 2019. Bahkan Mantan Walikota Solo ini mengingatkan untuk terus menjaga tali silahturahmi persaudaraan meski pada pemilihan presiden, banyak yang berbeda pilihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri