Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Silakan Anies Baswedan Jual Saham Produsen Angker Bir, Kalau Mau

Silakan Anies Baswedan Jual Saham Produsen Angker Bir, Kalau Mau Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta, Maman Firmansyah, mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan jika Pemprov DKI ingin menjual saham produsen Anker Bir. Juga mempersilakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan jika ingin menjual saham dari PT Delta Djakarta tersebut.

"Bagi saya tidak penting untuk mempertahankan dividen dari perusahaan bir atau tidak. Ya kalau gubernur maunya begitu ya silakan-silakan saja, tidak berpengaruh kepada pendapatan daerah yang selama ini ada di DKI Jakarta," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Baca Juga: Dukung Anies Lepas Saham Bir, PKS Bilang Ini Aspirasi Warga DKI

Ia menambahkan, pendapatan Pemprov DKI cukup stabil. Malah justru SILPA cukup banyak dan tak terpakai. Karena itu, menurutnya tidak ingin terjebak pada debat halal-haram soal saham Anker Bir. Saat ini komunikasi PT Delta Djakarta dengan DPRD tidak lancar. Sehingga yang paling penting Pemprov melakukan optimalisasi penyerapan anggaran.

"Kita nggak usah berdebat soal saham di urusan bir. Selama ini pihak Delta juga kurang komunikasi dengan dewan. Kan lucu ada cerita, kalau anggota dewan berkunjung mau dikasih bir, hahaha. Ya ini kan aneh-aneh menurut saya. Jadi terserah, yang jelas pendapatan daerah DKI saat ini cukup stabil. Tinggal bagaimana pendapatan DKI yang terus meninggalkan SILPA yang cukup banyak," terangnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Mau Jual Saham Bir, Tapi DPRD Menolak, Anies Lempar ke Warga

Ia menjelaskan, perdebatan antara tahan dan jual sahamĀ PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) hanya membuang energi. Maman justru melihat semestinya Pemprov membeli lahan Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

"Jadi itu nggak penting, buang-buang energi. Kalau ada yang mau beli ya silakan. Malahan harusnya pemda mengoptimalkan pembelian saham di KBN. KBN itu kan menguasai lahan yang cukup banyak, tapi saham DKI cuma 26 persen aja. Menurut saya lebih baik kita beli saham aja. Penguatan-penguatan untuk menunjang pembangunan kota sesuai kebutuhan Jakarta yang lahannya sempit. KBN itu punya lahan di Marunda, pelabuhan, dan lain-lain," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: