Dalam dunia bisnis, investasi menjadi suatu hal yang tidak terlepas di dalamnya. Bisa dikatakan, investasi menjadi salah satu nyawa dari kegiatan berbisnis. Namun, pernahkan Anda memikirkan dan mengevaluasi kinerja bisnis berdasarkan investasi yang Anda lakukan?
Jika belum, Anda dapat memulainya sekarang dengan mengenal lebih dulu istilah return on investment atau akrab dikenal dengan ROI. Sederhanya, ROI disebut juga sebagai pengembalian investasi, yaitu ukuran atau rasio profitabilitas yang mengevaluasi kinerja bisnis dengan membagi laba bersih dengan kekayaan bersih.
Melalui ROI, keuntungan atau kerugian dari investasi tertentu terhadap jumlah uang yang diinvestasikan dapat diukur dengan mudah. Cara paling sering digunakan untuk mengukur ROI adalah dengan membagi laba bersih dengan biaya modal awal investasi. Semakin tinggi rasionya, semkain besar pula manfaat yang didapat dari investasi Anda.
Baca Juga: Hai Investor Newbie, Ini Lho Manfaat IHSG, Mau Tahu?
Penghitungan ROI
Sebenarnya, untuk menghitung ROI ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Hal ini karena sifat dari ROI itu sendiri cukup fleksibel, dalam artian variabel dalam menghitung ROI dapat disesuaikan dengan variabel pembanding lainnya, seperti total kewajiban, ekuitas, maupun modal investasi.
Meskipun demikian, corporatefinanceinstitute.com menyebutkan ada dua versi rumus yang paling umum digunakan untuk menghitung ROI. Pertama, membagi pendapatan (laba bersih) dengan biaya investasi bersih dan kedua membagi keuntungan investasi dengan basis investasi.
Untuk mudah memahami cara mengukur ROI, mari simak dua kasus di bawah ini.
Pertama, seorang investor membeli properti A dengan nilai sebesar US$100.000. Dua tahun setelahnya, properti tersebut dijual dengan harga US$120.000.
Dengan demikian ROI dari investasi tersebut dapat diukur dengan cara membagi laba bersih dengan modal atau biaya investasi awal atau (120.000 – 100.000) / (100.000) X 100% = 20%.
Kasus kedua, seorang pemilik rumah menghabiskan dana sebesar US$30.000 untuk merenovasi dapur. Jika diasumsikan nilai rumah tersebut sesaat sebelum dan sesudah renovasi sebesar US$45.000, ROI atas properti tersebut menjadi (45.000-30.0000) / 30.000 x 100% = 50%.
Kelebihan dan Kekurangan ROI
Sebagai alat ukur untuk menghitung manfaat yang didapat dari investasi yang Anda lakukan, setidaknya ada dua kelebihan utama yang dimiliki ROI.
1. Sederhana dan mudah dihitung
Kesederhanaan ROI terletak pada variabel untuk menghitungnya, yaitu hanya membutuhkan dua angka, laba bersih dan biaya atau modal awal investasi.
2. Dipahami secara umum
Konsep pengembalian investasi telah dipahami secara umum sehingga memudahkan jika Anda membicarakan perihal ROI.
Sudah menjadi ketetapan bahwa di samping kelebihan ada pula kekurangan. Dua kekurangan ROI yang paling umum adalah sebagai berikut.
1. Mengabaikan faktor waktu
Dalam menghitung ROI, Anda hanya perlu memasukkan nominal laba bersih dan modal awal investasi. Sayangnya, faktor waktu atau periode dari investasi yang dilakukan diabaikan dan tidak menjadi indikator dalam menghitung ROI.
2. Rentan terhadap manipulasi
Maksudnya adalah, dalam menghitung ROI, setiap orang dapat menggunakan pembanding yang berbeda. Misalnya, dalam menghitung ROI, seorang manajer properti tidak memperhitungkan biaya tambahan seperti pajak, bea, dan biaya lainnya yang sebenarnya dapat memengaruhi hasil akhir ROI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: