Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim warga Jakarta yang menggunakan transportasi umum hanya 23 persen. Persentase itu lebih rendah dari dua puluh tahun lalu.
"Menurut data tahun 1998, 48% penduduk Jakarta menggunakan kendaraan umum. Tahun ini, jadi 20 tahun kemudian, angkanya turun menjadi 23%. Jadi dulu, setengah penduduk (DKI) menggunakan kendaraan umum, sekarang tinggal seperempat," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga: Soal Tarif MRT, Anies Tunggu Keputusan DPRD
Anies menegaskan, negara tidak boleh mendiamkan kondisi ini terjadi berlarut-larut. Pemerintah harus bisa menghadirkan fasilitas agar warga DKI beralih menggunakan transportasi umum.
"Negara tidak boleh diam. Kita harus sama-sama menyusun sebuah fasilitas kendaraan umum massal sehingga masyarakat bisa menggunakan," jelasnya.
Anies juga memberi contoh misalnya dengan menggunakan moda raya terpadu (MRT) untuk berangkat kerja pagi tadi. MRT dan moda transportasi massal lainnya, sambung Anies, merupakan solusi kepadatan di Ibu Kota.
Baca Juga: Menutur Anies, 49% Warga Jakarta Tinggal Bukan Ditempat Miliknya
"Tadi pagi saya berangkat ke kantor dengan menggunakan MRT. Transportasi umum massal itu mau-tidak mau harus menjadi jawaban atas kota sepadat Jakarta. Dan itu artinya kita harus membangun sistem transportasi yang terintegrasi, di mana kendaraan umum massal menjangkau hampir semua wilayah Jakarta dengan jarak bagi pengguna paling tidak itu 500 meter," terangnya.
"Insyaallah selesai, saya rasa perlu waktu memang tapi hitung-hitungnya yang sudah ada, hitungan investasinya ada, biayanya ada, jadi sesuatu yang perlu waktu saja untuk dibahas," sambung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: