Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memasuki Era Baru Bisnis Pegadaian

Memasuki Era Baru Bisnis Pegadaian Seorang nasabah berjalan keluar seusai melakukan transaksi di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Kamis (7/6). Berdasarkan data PT Pegadaian (Persero), transaksi gadai menjelang Lebaran 2018 diperkirakan menurun sekitar lima persen karena masyarakat lebih cenderung menebus barang gadai. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pegadaian (Persero) memasuki babak baru di bisnis pegadaian lewat berbagai macam inovasi dan transformasi digital.

Banyak orang terheran-heran ketika pada tahun 2018 lalu Pegadaian meluncurkan sebuah layanan berbasis teknologi finansial (financial technology/fintech). Kala itu, Pegadaian masih lekat dengan citra sebagai perusahaan konvensional dengan profil nasabah berusia 40 tahun ke atas yang tak ramah teknologi.

Mendobrak stereotip tersebut, pada akhirnya Pegadaian meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama Pegadaian Digital.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, mengatakan berbagai inovasi dan transformasi digital yang dilakukan oleh perseroan merupakan jawaban atas tantangan zaman. Ia mengatakan bahwa untuk menghadapi tantangan di era baru ini diperlukan berbagai cara-cara baru yang inovatif. Cara-cara baru tersebut contohnya seperti aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS).

"Aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) ini semakin memudahkan masyarakat dalam menikmati layanan Pegadaian. Makin cepat dan nyaman khususnya bagi generasi milenial," katanya di Bandung, Senin (25/2/2019).

Antusias masyarakat terhadap layanan digital Pegadaian ternyata sangat luar biasa. Per Februari 2019 aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 500 ribu kali khusus di Play Store. Adapun, aplikasi ini juga tersedia di App Store.

Di aplikasi ini pengguna dapat menikmati beberapa fitur dan layanan seperti Gadai Online, Pengajuan Pembiayaan Usaha Online, Pembukaan Baru Rekening Tabungan Emas Pegadaian, dan Pembelian Tabungan Emas Pegadaian (Top Up). Seiring waktu, Pegadaian memastikan akan mengembangkan fitur dan layanan yang terdapat dalam aplikasi Pegadaian Digital.

Baca Juga: Pegadaian Targetkan Laba Rp3,018 Triliun di 2019

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian, Teguh Wahyono, mengatakan salah satu tujuan perseroan meluncurkan aplikasi ini adalah untuk menjaring segmen nasabah baru dari kalangan milenial.  

Alvara Research Center menaksir jumlah generasi milenial Indonesia pada tahun 2020 mendatang bakal mencapai komposisi sekitar 34% dari total penduduk. Jumlah kaum milenial sebesar itu tentu menjadi potensi besar bagi Pegadaian untuk menambah jumlah nasabah.

"Selama ini segmen nasabah Pegadaian itu menengah ke bawah. Sekarang Pegadaian ingin masuk ke segmen lain terutama milenial. Milenial jumlahnya besar lebih dari 80 juta," tutur Teguh.

Era Baru, Pelanggan Baru

Seperti disampaikan oleh Kuswiyoto, Pegadaian tidak bisa menggunakan cara-cara lama untuk menggaet pelanggan baru di era baru ini. Selain menawarkan layanan baru lewat aplikasi digital, Pegadaian juga menyiapkan berbagai macam produk baru.

Salah satu produk yang disiapkan untuk menjaring nasabah milenial adalah produk Pegadian Kredit Cepat Aman (KCA) Prima di outlet konvensional dan Rahn Hasan di outlet syariah. Pegadaian KCA Prima merupakan pinjaman tanpa bunga bagi kaum milenial dengan maksimal pinjaman sebesar Rp500 ribu. 

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Harianto Widodo, mengatakan perseroan juga menerapkan strategi perluasan saluran distribusi untuk menggaet lebih banyak nasabah dari kalangan milenial khususnya untuk produk tabungan emas. Salah satu strategi perluasan saluran distribusi tersebut yakni dengan merambah saluran digital marketing.

Tabungan Emas memang menjadi salah satu fitur andalan aplikasi Pegadaian Digital. Namun tak hanya berhenti di aplikasi sendiri, Pegadaian juga menjalin kerja sama dengan platform e-commerce untuk memperluas saluran pemasaran. Teranyar, Pegadaian menjalin kerja sama dengan Tokopedia untuk menyediakan fitur jual beli emas secara online.

Baca Juga: Pegadaian Gandeng Tokopedia Luncurkan Fitur Jual Beli Emas Online

"Dengan adanya layanan digital, generasi milenial bisa lebih mudah melakukan investasi emas," kata Harianto.

Berdasarkan catatan, inovasi dan transformasi digital telah mengubah wajah profil nasabah Pegadaian. Pada akhir tahun 2018 lalu komposisi nasabah berdasarkan jenis kelamin mengalami perubahan menjadi 60% pria dan 40% wanita. Sebelumnya, nasabah Pegadaian didominasi oleh wanita hingga mencapai 70% dan pria hanya 30%.

Jika proses transformasi digital yang dilakukan oleh Pegadaian bisa dilakukan secara konsisten maka bukan tidak mungkin jika wajah profil nasabah Pegadaian akan berubah menjadi kaum milenial pada waktu yang akan datang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: