Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bismillah, BEI Harap Investor Syariah Tumbuh 100%

Bismillah, BEI Harap Investor Syariah Tumbuh 100% Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Perdagangan IHSG ditutup menguat 0,25 persen atau 16,19 poin ke level 6.482,84. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin pada tahun ini berharap akan ada sebanyak 89,072  investor yang berpartisipasi di di pasar modal syariah. Artinya, jumlah investor syariah ditargetkan akan tumbuh 100% dari jumlah di tahun 2018 sebanyak 44,536 investor. 

 

"Trennya memang terus meningkat setiap tahun. Tahun 2017 sekitar 23.207 investor," kata Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh dalam agenda edukasi "Prospek Pasar Modal Syariah di Gedung BEI Jakarta, Senin (18/3/2019).

 

Baca Juga: Pasar Modal Syariah Tumbuh Positif di 2018

 

Irwan optimis jika industri pasar modal syariah masih akan tumbuh. Pasalnya, dari data World Bank menyebutkan penduduk Indonesia (2017) ada sebanyak 264 juta atau lebih besar dari jumlah penduduk delapan negara beraset keuangan syariah terbesar di dunia. 

 

Namun, saat ini jika dibandingkan dengan total jumlah investor saham yang tercatat di data Single Investor Identification (SID) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2018 total investor saham syariah baru  mencapai 5,2 persen.

 

Baca Juga: OJK: Pasar Modal Syariah Beri Kontribusi Paling Besar Bagi Industri

 

Irwan mengatakan, hingga akhir Januari 2019 total aset reksa dana syriah mencapai Rp37,3 triliun dengan kontribusi reksa dana syriah saham mencapai 28 persen. Kontribusi terendah pada instrumen ETF syariah yang hanya 1 persen. "Terdapat dua ETF syariah dengan nilai kapitalisasi Rp31,4 miliar," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: