Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Robotik Diproyeksikan Jadi 'Bom Waktu' Kerek Pengangguran di Indonesia

Teknologi Robotik Diproyeksikan Jadi 'Bom Waktu' Kerek Pengangguran di Indonesia Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat ekonomi digital yang juga CEO PT Duta Sukses Dunia, Yudi Candra, memproyeksikan di tengah kemajuan teknologi ditambah lagi Revolusi Industri 4.0, di mana banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan robot bisa menjadi ancaman peningkatan pengangguran di Indonesia.  

“Di era digital, banyak hal bisa dikerjakan dengan mesin atau robot, ini bisa jadi bom waktu bertambahnya pengangguran di Indonesia,” ujar pria yang kerap disapa coach Yudi Candra, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa, (19/3/2019).

Pada tahun 2020, akan membawa kita pada robotika canggih, menurut Yudi, berdasarkan data, saat ini,  ada sekitar 7 juta pengangguran di Indonesia, jika semua industri sudah menggunakan robot tidak mustahil ada kenaikan yang cukup besar pada tingkat pengangguran. Contoh sederhana saja yang sudah terjadi dalam sebuah pabrik handphone di kota Dongguan yang menggunakan 650 orang dalam produksi, sekarang sudah digantikan oleh 60 robot di 10 line produksi, hanya diperlukan 60 orang operator. 

“Dengan robot bisa lebih efisien, tentu saja pengusaha lebih memilih Sumber Daya Mesin (SDM) dari pada tenaga manusia karena dianggap lebih menguntungkan,” katanya.

“Oleh karenanya, inilah pentingnya pemerintah untuk segera mengantisipasi revolusi robotik pada industri nasional. Jika tidak, tentu saja bisa jadi bumerang Indonesia di masa depan,” sambungnya.

Lebih jauh Yudi menegaskan, kita sering mendengar bahwa di tahun 2020 hingga 2045, ada istilah ”bonus demografi”, di mana penambahan penduduk sesuai data dari Badan Pusat Statistik ada sekitar 4 juta pertahunnya. Jika tidak ada peningkatan skill pada generasi kita, tidak ayal lagi bukan melahirkan generasi emas, tapi malah melahirkan pengangguran terus meningkat. 

“Siapa pun pemimpinnya yang nanti terpilih pada April besok, harus sudah menyiapkan platform bagaimana meningkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya keterampilan dan berdaya saing,” tambahnya.

Mengingat, adanya gempuran Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada saat ini bukan tanpa sebab. Ini karena, banyak SDM lokal yang belum mampu menjalankan mesin atau robot yang sudah mulai masuk di Indonesia.

“Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan trainee, coaching dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri peluang kerja di Indonesia,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: