Waspadalah! Waspadalah! Gara-Gara Ini Data Pemerintah Bisa Jadi Gampang Diretas
Komunitas pecinta dunia teknologi dan komputer saat ini tengah berbahagia lantaran kini telah mulai muncul sistem komputasi terkini yang biasa disebut dengan komputasi kuantum (quantum computing). Banyak keuntungan didapat dari sistem komputasi terbaru ini, namun yang paling dihighlight adalah kemampuan processingnya yang jauh lebih cepat dibanding komputer dengan komputasi lama.
Sebagai gambaran, satu case yang oleh komputer dengan sistem komputasi lama membutuhkan waktu berbulan-bulan, dengan komputasi kuantum hal itu bisa dipecahkan hanya kurang dari satu jam saja. Dengan kemampuannya tersebut, kehadiran komputasi kuantum akan sangat membantu berbagai pekerjaan berbasis digital.
Namun demikian, perlu juga dipahami bahwa di sisi lain hadirnya sistem komputasi kuantum juga bakal memantik banyaknya praktik peretasan terhadap data-data yang selama ini kita yakini sudah sangat aman.
Baca Juga: Wajib Baca! Sistem Komputasi Baru Ini Bikin Blockchain Jadi Gampang Diretas!
“Yang pertama kali terancam jelas adalah blockchain. Dia merupakan sistem pembukuan (ledger) terbuka, sehingga siapa pun bisa melihat public key mana yang menyimpan dana terbesar. Seorang oknum tak bertanggung jawab bisa saja mengincar public key tersebut, lalu menggunakan komputer kuantum untuk membuka private key dari public key yang diincarnya. Semudah itu,” ujar Wakil Presiden Blockchain dan Uang Digital IBM, Jesse Lund, dalam acara IBM Think 2019, sebagaimana dilansir oleh Finder, beberapa waktu lalu.
Tak hanya blockchain, menurut Jesse, semua sistem data yang terenkripsi, termasuk di dalamnya data komunikasi, kendaraan pintar (smart vehicles), perangkat digital pribadi hingga pangkalan data pemerintah juga tak akan luput dari ancaman komputer kuantum ini. Untuk mencegahnya, tim IBM pun mengimbau agar semua organisasi yang menggunakan data sistem yang terenkripsi agar segera mulai melindungi sistemnya dan mencari alternatif perlindungan yang lebih terjamin dan terpercaya.
“Perusahaan-perusahaan dan juga pemerintah perlu sadar tentang komputer kuantum dan risiko yang akan terjadi di seputar penggunaannya. Mereka harus segera mengambil langkah sejak hari ini agar tidak menjadi korban peretasan di masa depan,” ujar Chief Technology Officer Layanan Keamanan Data IBM, Nev Zunic, dalam kesempatan yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: