Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai (bea cukai) sampai dengan bulan lalu 2019 tumbuh 119,05% (yoy), atau sebesar Rp16,39 triliun. Meski positif, ternyata angka ini baru 7,85% dari total target penerimaan bea cukai sebesar Rp208,82 triliun.
Penerimaan bea cukai yang tumbuh signifikan disumbangkan oleh penerimaan bea masuk (BM) yang tumbuh 5,73% (yoy) dan penerimaan cukai dengan pertumbuhan sebesar 768,89% (yoy).
"Penerimaan cukai berkontribusi lebih tinggi dengan realisasi Rp10,08 triliun yang disebabkan oleh pergeseran pelunasan cukai dari Desember 2018 menjadi Februari 2019 sebesar Rp8,75 triliun, sedangkan penerimaan BM sebesar Rp5,69 triliun," kata Nufransa Wira Sakti, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, dalam siaran pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Defisit APBN 2019 1,8%
Capaian positif penerimaan bea cukai ini berkontribusi pada pendapatan negara yang mampu tumbuh 8,21% (yoy) dan belanja negara yang meningkat 9,15% (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan kombinasi realisasi tersebut, defisit anggaran terkendali pada level 0,34% terhadap PDB," imbuhnya.
Lebih lanjut, realisasi defisit APBN hingga akhir Februari 2019 mencapai Rp54,61 triliun atau sekitar 0,34% PDB. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi defisit pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar 0,3% terhadap PDB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: