Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Muhammad Jusuf Kalla (JK). Hasilnya, mayoritas masyarakat puas.
Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli, menjelaskan berdasarkan hasil survei, pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi cenderung akan memilih kembali capres petahan Jokowi di Pilpres 2019. Sedangkan yang tidak puas cenderung memilih Prabowo.
"Tingkat kepuasan kerja terhadap Jokowi itu di angka 64,9 persen, kemudian tingkat kepuasan publik terhadap Pak JK adalah 61,4 persen. Jadi masih tinggi, masih di atas 50 persen," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga: Ternyata Emak-Emak Lebih Pilih Jokowi Ketimbang Prabowo, Lihat Ini
"Yang puas dengan kinerja Jokowi, mayoritas pilihannya adalah Jokowi-Ma'ruf sebesar 73,7 persen. Yang tidak puas dengan kinerja incumbent itu larinya ke 02, yaitu Prabowo-Sandi, sebesar 69,3 persen," lanjutnya.
Responden diberikan pertanyaan 'apa alasan Bapak/Ibu/Saudara menyatakan sangat puas atau cukup puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla?'. Mayoritas responden menjawab karena pemerintah melakukan pembangunan sampai ke pelosok desa.
Baca Juga: 6,2 Persen Kader Prabowo Dukung Jokowi, Ini Buktinya
"Tiga alasan tertinggi publik puas terhadap kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah karena pembangunan merata sampai pelosok desa 34,7 persen, kinerjanya bagus 22,2 persen, dan banyak program yang bermanfaat, seperti KIS dan KIP, 11,1 persen," jelasnya.
Sementara itu, responden juga diberi pertanyaan 'apa alasan Bapak/Ibu/Saudara menyatakan kurang puas atau sangat tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla?'. Hasilnya, jawaban responden mayoritas berkaitan dengan persoalan ekonomi.
Baca Juga: Hati-Hati Pak Jokowi
"Kita lihat alasan mereka yang tidak puas itu didominasi oleh isu ekonomi. Tiga alasan tertinggi publik tidak puas terhadap kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah karena sulit lapangan pekerjaan 22,2 persen, harga kebutuhan pokok naik 19,5 persen, dan perekonomian masyarakat semakin sulit 16,0 persen," terangnya.
Survei tersebut dilaksanakan pada 6-12 Februari 2019 kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini kurang-lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim