Proyek kereta api Trans Sulawesi, tepatnya rute Makassar-Parepare terus dikerjakan. Bila tidak ada aral melintang, proyek strategis nasional itu direncanakan sudah mulai beroperasi pada tahun depan. Khusus untuk tahun ini, jalur rel kereta api yang berada di Kabupaten Barru ditargetkan bisa rampung.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyampaikan kereta api Makassar-Parepare memang direncanakan mulai beroperasi pada 2020 alias tahun depan. Ia berharap pengoperasian kereta api akan meningkatkan perekonomian warga dan mempermudah mobilitas masyarakat.
“Insya Allah tahun ini, khusus jalur Barru akan selesai. Dan akan dilanjutkan Barru-Parepare dan Barru-Pangkep-Maros-Makasar. Kalau ini selesai, kita pulang kampung tidak susah lagi karena akan cepat sampai,” kata Gubernur Nurdin, dalam keterangan persnya.
Gubernur Nurdin bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan rombongan diketahui telah meninjau perkembangan proyek kereta api tersebut, Rabu (20/2). Mereka bahkan sempat menjajal kereta api untuk jalur di Kabupaten Barru.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, menjelaskan untuk pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare terbagi dalam lima segmen dengan jarak total 142 kilometer segmen satu sudah diselesaikan pada tahun 2015-2016 di Barru. Segmen 2 melanjutkan dari segmen 1 ke arah utara, dari Pekkae ke Palanro (Barru).
Baca Juga: Proyek Kereta Api di Sulsel Jadi Percontohan Angkutan Manusia dan Barang
Total segmen 1 dan segmen 2 ditambah dengan siding atau petak jalan ke Pelabuhan Garonrong sekitar 4,7 kilometer. Dengan total 44 kilometer dan akan diselesaikan tahun ini.
Secara paralel, Zulfikri juga mengatakan pihaknya tahun ini sudah menyiapkan anggaran untuk penyelesaian proyek ke selatan menuju Makassar, Pangkep, Maros dan sepisifik ke Mandai. Mandai nantinya akan dijadikan stasiun integrasi. Ketika selesai juga telah disiapkan untuk PKBU dari Bandara Sultan Hasanuddin sampai ke Kota Makassar.
Baca Juga: Menteri Budi Karya Kejar Penyerapan Anggaran 95%, Ini Strateginya
Menurut Zulkifli, pada segmen 4 yaitu dari daerah Palanro hingga ke Parepare memiliki medan yang lebih berat.
“Ini mungkin kita masih lihat desainnya, karena medannya cukup berat. Kita coba melihat desain kami mulai dari awal desainnya nampaknya biayanya cukup tinggi untuk segmen ini,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: