Saat kunjungan kerja ke Magelang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung perjuangan pemerintah mengambilalih 51% saham PT Freeport Indonesia.
Jokowi mengatakan, pengambilalih mayoritas saham di Freeport tersebut bukan hal mudah, karena harus melalui tahap negosiasi yang cukup panjang, cuma masih saja dituding antek asing.
Baca Juga: "Pak Presiden, Ojo Nesu, Jangan Lupa Bahagia" Jokowi: Bahagia Itu Apa?
"Freeport 40 tahun lebih dikelola Freeport McMoRan. Di situ ada tanah, gunung. Tapi kurang lebih Rp2.400 T, kita ambil 51,2% mayoritas sudah kita ambil. Kok dituduh antek asing? Dipikir ambil seperti ini gampang? Kalau mudah, sudah diambil sejak dulu. Ini sulit negonya," ujarnya di Magelang, Sabtu (23/3/2019).
Belum lagi ada yang menakut-nakuti saat pengambilalihan saham Freeport lantaran harus berurusan dengan Amerika Serikat. Merespons itu, menurut Jokowi, tidak mengalami persoalan terkait Freeport saat bertemu para pemimpin negeri Paman Sam. Bahkan, Presiden Donald Trump pun tidak menyinggung soal kebijakan Indonesia mengambil 51% saham Freeport.
Baca Juga: Waduh, Sandiaga Ingatkan Dahnil hingga Fadli, Soal Apa ya?
"Banyak yang sampaikan ke saya, ini Amerika lho. Ya saya ngapain sih? Kita negara besar. Saya ambil Freeport, ketemu Obama saat itu, dia nggak ngomong apa-apa. Saya ketemu Donald Trump, berapa kali 4-5 kali nggak ngomong apa-apa juga. Artinya apa, kita ini takut karena ditakut-takuti," tegasnya.
Selain soal Freeport Jokowi juga mengungkit sudah mengambil blok migas Rokan dan Mahakam dari pihak asing, tapi masih saja yang menuding dirinya antek asing.
"Tahun 2015 namanya Blok Mahakam sudah 50 tahun dikelola Prancis dan Jepang. Tapi 2015 Blok Mahakam sudah kita ambil 100%. Begitu dituduh antek asing, saya ngomong, sudah diambil, difitnah, dituduh lagi antek asing. Blok Rokan dikelola Chevron dari AS sudah 90 tahun lebih. 2018 sudah dimenangkan 100% oleh Pertamina. Kok dituduh antek asing," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: