Sebanyak 150 juta jiwa, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia saat ini, telah menggunakan internet. Sementara pengguna media sosial sebesar 130 juta, sekitar 48% dari populasi. Melihat data tersebut, aktivitas pemasaran digital menjadi mutlak untuk dilakukan.
Demikian diungkapkan oleh Chairman TRAS N CO Tri Raharjo dalam penganugerahan Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2019 di Jakarta (25/3/2019). Dia mencontohkan, tiga tahun yang lalu sebuah brand belum tertarik untuk melakukan aktivitas digital, tapi sekarang semuanya sudah masuk ke ranah digital.
"Bukan hanya transaksi, saat akan melihat produk untuk mencari referensi secara detail, semua ada di sana (digital), di internet informasi dapat diakses secara luas," ujar Tri Raharjo.
Lalu, bagaimana sebuah brand yang ingin masuk ke dunia digital? Tri Raharjo menjelaskan, perlu dilakukan market riset terlebih dahulu. Ada tiga platform yang dapat digunakan, yakni Google Keyword untuk melihat produk yang sedang dicari oleh masyarakat. Kemudian Google Trend untuk melihat pergerakan suatu produk, dan Data Market Place untuk melihat berapa banyak barang terjual dan bagaimana ulasan akan suatu produk.
Baca Juga: Begini Pengaruh Pembayaran Digital untuk Bisnis Startup Kopi Kenangan
IDPBA 2019 mengusung tema Digital Activity Improving Your Brand. Selama riset, Tri Rahajo mengamati beberapa aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, terlihat benar-benar mempersiapkan apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat, seperti mengadakan kuis, kompetisi foto, dan video. Aktivitas tersebut dilakukan melalui media sosial dengan tujuan engagement ke masyarakat benar-benar terjadi.
Selain itu, beberapa perusahaan juga serius membangun aplikasi khusus untuk memberikan kemudahan kepada konsumen. Tidak hanya kemudahan dalam bertransaksi, tapi lebih detail untuk memberikan point reward hingga membuat saluran komplain yang lebih tepat.
"Beberapa brand bahkan serius membangun big data, membangun portal khusus pengajuan kredit sehingga digital betul-betul meningkatkan penjualan mereka," jelas Tri Raharjo.
Dalam survei yang dilakukan, Tri Raharjo menambahkan, tak kurang dari 244 brand di Indonesia telah berhasil menjadi pemenang dalam ajang IDPBA 2019. Apresiasi ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kompetisi bagi pelaku brand digital.
Adapun para pemenang IDPBA 2019, di antaranya, Marcks (kategori bedak tabur muka), Salicyl (kategori bedak kesehatan), sharp (kategori AC, mesin cuci, vacuum cleaner, dan mesin fax), Softex (kategori pembalut wanita), OBH Combi (kategori obat batuk), Dekkson (kategori handel pintu), Terminix (kategori pembasmi hama), Citicon (kategori bata/beton ringan), Nusabess (kategori atap fiber cement), Nusaboard (kategori calcium silicate board).
Lalu, Lenovo (kategori laptop), QL Maskara (kategori maskara), BAF (kategori leasing mobil), Garda Oto (kategori asuransi mobil), Campina (kategori es krim), Onda (kategori kran air), Rucika (kategori pipa air PVC), dan BCA (kategori kartu kredit, mobile banking, internet banking dan call center bank).
Baca Juga: Teknologi Digital Dinilai Dapat Mengakselerasi Ekonomi Umat
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: