Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Insider: Platform Yang Maksimalkan AI untuk Bisnis

Insider: Platform Yang Maksimalkan AI untuk Bisnis Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Insider, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pemasaran daring, memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk menumbuhkan bisnis secara daring. Mereka menggunakan AI untuk membaca perilaku para konsumen dari klien-kliennya.

Secara singkat, Insider mengolah data konsumen menjadi sebuah penawaran yang sesuai dengan preferensi mereka. Data yang diolah diambil dari Google Analytics dan platform milik kliennya, dari situs, aplikasi, mobile web, desktop, dan email.

"Kami gunakan AI untuk membaca perilaku. Datanya berasal dari Google Analytics dan menyisipkan piksel di situs klien," kata Country Manager Insider Indonesia, Joe Harahap kepada Warta Ekonomi, Rabu (27/3/2019).

Perilaku yang dianalisis itu akan dimasukkan ke big data untuk diolah menjadi penawaran kepada konsumen. Penawaran itu akan ditampilkan dalam bentuk campaign dan ditayangkan sesuai perilaku masing-masing konsumen.

Baca Juga: Startup Ini Gunakan AI untuk Identifikasi Lingkungan

Pria yang dipanggil Joe itu berkata, "Campaign dilakukan dalam platform. Ketika pengguna mengunjungi platform klien, dia dibuat nyaman supaya tinggal di sana (dan melakukan transaksi)."

Cara tersebut kemudian menavigasi pengunjung situs agar diarahkan ke item-item yang disesuaikan dengan perilakunya. Analoginya, iklan-iklan yang menavigasi itu seperti seorang penjaga toko di dalam mal.

"Contoh, pengguna mau beli sepatu dan dari hari-hari sebelumnya sudah cari informasinya. Saat masuk ke situs klien, begitu ke halaman awal, langsung ditunjukkan promo sepatu dilihat dari sejarah penggunanya," jelas Joe lagi.

Keuntungan yang dirasakan oleh para klien, pertumbuhan penjualan yang rata-rata mencapai 15 sampai 30 kali. Hal itu juga bergantung pada performa dari masing-masing situs.

Joe menambahkan, "Misal, dengan startup properti bisa meningkatkan penjualan hingga 26 kali lipat."

Perusahaan asal Turki itu telah beroperasi di delapan kota di dunia, yakni London, Moskow, Singapura, Dubai, Warsawa, Istanbul, Kuala Lumpur, dan Jakarta. Setelah mendapatkan pendanaan seri B dari Sequoia senilai US$11 juta, mereka berencana untuk ekspansi ke pasar Amerika. Perusahaan juga tertarik untuk memperluas jaringan bisnis ke Jepang, Korea Selatan, SEA, Australia, dan Eropa.

Baca Juga: Investasi AI di Perusahaan Anda Belum Membuahkan Hasil? Sabar, AI Permainan Jangka Panjang!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: