Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) dan platform regulator technology (regtech), PrivyID resmi menandatangai perjanjian kerja sama (PKS). Dengan adanya PKS itu, PrivyID memiliki hak akses terhadap verifikasi data kependudukan.
Hak itu meliputi pemanfaatan nomor induk kependudukan (NIK), data kependudukan, dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Melalui hak akses tersebut, proses verifikasi untuk menerbitkan tanda tangan elektronik tersertifikasikan lebih mudah dan cepat.
"Dengan akses real-time ke basis data kependudukan, maka proses identifikasi identitas yang kami berikan hanya akan memakan waktu satu menit," ujar Pendiri dan CEO PrivyID, Marshall Pribadi, Jumat (29/3/2019), di Jakarta.
Melalui kolaborasi tersebut, PrivyID mendapatkan akses untuk memverifikasi data yang didaftarkan oleh penggunanya dengan data kependudukan milik Dukcapil. Dengan begitu, semua pengguna PrivyID sudah tervalidasi sebagai penduduk Indonesia.
Baca Juga: Andalan Finance Gandeng Dukcapil Genjot Kualitas Kredit
Dirjen Dukcapil, Zudan Arif mengatakan, "PrivyID diberi akses untuk verifikasi dan validasi. Ke depannya akan didukung dengan teknologi sidik jari atau pemindai wajah, itulah hal yang terus kami kembangkan."
Nantinya, proses pencocokkan data itu tak dilakukan oleh pihak Dukcapil. Jadi, sistem data kependudukan terintegrasi dengan sistem PrivyID.
"Semua proses (pencocokkan) dilakukan oleh Dukcapil. (Sistem) Kami melempar swafoto ke (sistem) Dukcapil, kemudian NIK yang dimasukkan pengguna akan dilihat kecocokannya dengan data Dukcapil," ungkap Marshall lagi.
Turut hadir dalam acara penandatanganan itu, Sekjen Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo dan Deputi II Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Saat ini, PrivyID memiliki 3,4 juta pengguna individu dan bermitra dengan 172 perusahaan, seperti BRI, CIMB Niaga, BCA Finance, Adira Finance, Telkom Indonesia, Gramedia, MPM, dan Lintas Arta. Sejak 2017, startup itu didukung oleh empat investor, yakni Metra Digital Investama, Mandiri Capital Indonesia, Kencana Investasi Indonesia, dan Mahanusa Capital.
Baca Juga: China vs Amerika Serikat, Siapa yang Menang dari Segi Startup Unicorn-nya?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti