Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asik!! Indonesia-Filipina Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi

Asik!! Indonesia-Filipina Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Kredit Foto: Kementerian Perdagangan
Warta Ekonomi, Manila -

Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara.

Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, dengan Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ramon M. Lopez, dan Menteri Pertanian Filipina, Emmanuel Pinol, di Manila, Filipina, Senin (1/4/2019).

“Indonesia dan Filipina berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik guna keberlangsungan kegiatan perdagangan dan investasi kedua negara. Kedua negara juga sepakat untuk saling memperluas akses pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia dan Filipina,” tegas Mendag.

Lebih lanjut, dalam pertemuan bilateral ini juga dibahas mengenai penerapan Special Agricultural Safeguard (SSG) untuk produk kopi instan Indonesia yang telah diberlakukan Filipina sejak Agustus 2018. Produk kopi instan (HS 21011110), berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), merupakan produk ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia pada 2018 dengan nilai ekspor US$367,4 juta dan secara keseluruhan untuk produk makanan minuman sebesar US$600 juta.

Baca Juga: BI Dukung Akses Pasar Ekspor Kopi Indonesia

Mendag menambahkan, kopi instan adalah salah satu produk ekspor unggulan Indonesia ke Filipina dan berkontribusi menyumbangkan devisa bagi Indonesia. Untuk itu, tugas Kemendag mengamankan akses pasar produk unggulan Indonesia, termasuk kopi instan ke negara tujuan ekspor.

"Menteri Perdagangan dan Industri serta Menteri Pertanian Filipina telah sepakat meninjau ulang penerapan SSG untuk produk kopi instan Indonesia dan akan mendiskusikan secara internal dengan instansi terkait. Hal ini tentunya merupakan perkembangan yang positif bagi Indonesia,” imbuh Mendag.

Selain itu, lanjut Enggar, Indonesia dan Filipina setuju untuk melakukan reaktivasi terhadap Joint Working Group (JWG) guna membahas isu-isu perdagangan bilateral kedua negara. Dalam waktu dekat juga akan dibentuk technical working group on palm bersama dengan Filipina dan Malaysia.

“Diharapkan JWG ini nantinya dapat menghasilkan solusi yang praktis dan dapat memfasilitasi penyelesaian isu-isu yang menjadi perhatian bagi dunia usaha di kedua negara. Sejalan dengan tujuan tersebut, kami juga mengusulkan pelaksanaan forum bisnis dan penjajakan kerja sama dagang (business matching) setiap tahunnya,” ujar Mendag.

Pada pertemuan ini, Mendag Enggar juga menyampaikan Pemerintah Indonesia telah memenuhi komitmen mengatasi hal-hal yang menjadi perhatian Filipina di sektor pertanian, di antaranya mencabut penerapan bea masuk anti-dumping untuk pisang Cavendish, serta mengeluarkan pengakuan beberapa wilayah di Filipina sebagai area bebas hama untuk pisang. Indonesia juga telah merevisi ketentuan mengenai registrasi laboratorium penguji keamanan pangan segar asal tumbuhan Filipina.

Baca Juga: Kemendag Didesak Tahan Izin Impor Bawang Putih Bulog

Nota Kesepahaman Mayora Group

Sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas pasar produk Indonesia di Filipina, salah satu perusahaan terbesar manufaktur Indonesia, Mayora Group, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembelian kelapa dan turunannya dengan beberapa perusahaan Filipina, serta MoU terkait investasi perusahaan tersebut di Filipina.

“Kesepakatan dagang ini diharapkan dapat semakin mengukuhkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara. Saat ini Pemerintah Filipina sepakat mengkaji kembali kebijakan perdagangan dan investasi mereka, termasuk kebijakan penerapan SSG sebagai upaya resiprokal untuk membuka akses pasar masing-masing negara,” pungkas Mendag.

Pada 2018, total perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina mencapai US$7,7 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar US$6,8 miliar dan impor Indonesia sebesar US$0,9 miliar. Untuk Januari 2019, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$465,24 juta atau meningkat 19,28 persen bila dibandingkan dengan surplus pada Januari 2018. Ekspor Indonesia ke Filipina didominasi produk mesin dan bagiannya, serta komponen mesin yang mendukung produksi dalam negeri dan ekspor Filipina ke Amerika Serikat (AS), Hong Kong, Jepang, China, Singapura, Jerman, Thailand, dan Korea Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: