Sultan Brunei Darussalam Dituding Tiru ISIS Terkait Hukuman Rajam LGBT
Sultan Hassanal Bolkiah menerapkan hukum rajam sampai mati bagi kelompok LGBT. Kebijakannya tersebut mendapat banyak kecaman dan penolakan dari berbagai sumber.
Salah satu bentuk penolakannya adalah terjadinya aksi demonstrasi di depan hotel-hotel milik Brunei Darussalam di London, Inggris setelah Sultan Hassanal Bolkiah menerapkan hukum tersebut.
Protes terjadi di luar hotel The Dorchester, salah satu hotel mewah milik Brunei, lapor Sky News. Mereka mendesak masyarakat memboikot properti milik Brunei.
Baca Juga: Dikecam Karena Keputusan Rajam Mati LGBT, Sultan Minta Hormati Brunei
Aktivis LGBT dan juru kampanye hak asasi manusia Peter Tatchell, yang memimpin aksi tersebut, mengatakan bahwa Sultan Brunei tidak hanya melanggar hukum hak asasi manusia internasional, tetapi juga melanggar janji untuk menegakkan piagam persemakmuran, yang menjamin hak asasi manusia, kesetaraan dan non-diskriminasi.
"Apa yang sangat mengejutkan tentang tindakan sultan adalah bahwa dia pada dasarnya meniru hukuman yang diterapkan oleh ISIS di Irak dan Suriah," kata dia.
University of Aberdeen sedang mempertimbangkan mencabut gelar kehormatan yang diberikan pada Sultan Hassanal Bolkiah.
Baca Juga: Kaum LGBTQ dan Perempuan Terancam di Brasil
Sementara selebriti Sir Elton John, George Clooney dan Ellen DeGeneres pekan lalu mendesak pemboikotan terhadap hotel-hotel mewah milik Brunei yang berada di berbagai negara.
Beberapa perusahaan juga telah mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan bisnis yang dimiliki oleh Brunei.
Selain hukum rajam, Brunei juga menerapkan hukum potong tangan kanan bagi pencuri yang baru pertama kali ditangkap, dan potong kaki kiri jika tertangkap kembali akibat mencuri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar