Pakar hukum tata negara Prof Mahfud MD meminta perlu memperhatikan masukan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait konsep kampanye terbuka capres-cawapres Prabowo-Sandiaga yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Minggu.
Baca Juga: Mahfud MD Respons Ancaman Amien Rais, Katanya: Berlebihan
"Saya sudah membaca dan perlu memperhatikan nasihat dari orang memiliki banyak pengalaman mengelola Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (7/5/2019).
Masukan SBY atas konsep kampanye Prabowo-Sandiaga tampak dari surat yang disampaikan SBY kepada sejumlah petinggi Partai Demokrat, yang menyebar di kalangan wartawan.
Dalam surat yang ditulis SBY dari Singapura Sabtu (6/4), atau sehari sebelum kampanye Prabowo-Sandi di GBK, intinya SBY mendengar kabar bahwa konsep kampanye Prabowo-Sandi di GBK tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengajak untuk memperhatikan bersama-sama tanpa harus menyatakan bahwa yang dilakukan satu kelompok tersebut salah. Menurut dia, masukan dari SBY kemungkinan sebagai saran saja agar tidak memfokuskan diri pada upaya menggalang satu ikatan primordial, misalnya salat subuh dan tahajud bersama.
"Mungkin itu dianggap terlalu eksklusif. Lalu bagaimana yang tidak subuh dan tahajud, mungkin, tetapi ya kita dengarkan nasihat sebagai orang tua dan mantan presiden. Itu boleh," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat