Merintis perusahaan teknologi edukasi (edutech) merupakan hal yang kompleks, dibandingkan dengan memulai perusahaan teknologi sektor lain. Hal itu diungkapkan oleh pemain edutech besar Indonesia, Ruangguru.
CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara (Belva Devara) menyebutkan ada dua hal yang membuat startup edutech belum seramai sektor lain, seperti teknologi finansial ataupun platform dagang online (e-commerce). Pertama, produk dan kedua, pemasaran.
“(Produk) pendidikan itu perlu (dipastikan) kualitas yang baik, gurunya bagus, kontennya bagus, harus yakin. Jadi memang butuh waktu yang lebih lama untuk mencari cara agar sebuah edutech itu bisa punya produk yang baik,” papar Belva kepada Warta Ekonomi, Senin (8/4/2019) di Jakarta.
Sementara untuk pelaku di sektor seperti tekfin, produk yang ditawarkan sudah jelas, misal meminjamkan uang. Rata-rata skema bisnis mereka sama, menawarkan produk berupa pinjaman. Kalau untuk edutech, pembuatan kontennya saja bisa memakan waktu yang panjang, menurut pria yang masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 itu.
“Kalau pendidikan harus buat konten dulu, dan itu biasanya luar biasa panjang juga prosesnya," tambahnya.
Baca Juga: Ruangguru Terima Dana Hibah Putaran Kedua Solve MIT
Belum lagi masalah pemasaran yang harus ditargetkan ke pelajar dan orang tua mereka secara bersamaan. Kalau di sektor ride-hailing, target pemasarannya adalah pengguna transportasi saja, sedangkan di edutech tak bisa bila hanya menargetkan salah satu di antara pelajar dan orang tuanya.
“Karena kadang anaknya suka, tapi orang tuanya tidak mau atau sebaliknya. Memang, pendidikan itu (pemasarannya) lebih ribet, karena yang beli adalah orang tuanya, yang menggunakan adalah anaknya,” jelas Belva lagi.
Dari segi pemasaran, Ruangguru banyak menggandeng influenser muda dari beragam bidang. Mulai dari Iqbaal Ramadhan (Aktor/musisi), Jess No Limit alias Justin (Konten Kreator Gim), Miselia (Konten Kreator Musik), Gita Savitri (Konten Kreator), Jefri Nichol (Aktor), Anthony Ginting (Atlet Badminton), dan Rendy Juliansyah (Atlet Timnas).
Hasilnya, perusahaan mengklaim saat ini bisnis mereka telah berkelanjutan dan pendapatan yang didapatkan sudah menutup modal awal mereka, walaupun tak disebutkan nominalnya secara detail. Bahkan, menurut pengakuan Belva kepada Warta Ekonomi, Ruangguru telah membuka cabang bisnis beberapa tempat di luar negeri.
Dari segi pendanaan, Ruangguru telah menerima kucuran investasi sebesar US$7 juta (sekitar Rp93 miliar) dari UOB Venture Management. Sementara itu, penggunanya sampai saat ini sudah mencapai angka 12 juta orang. Indikator-indikatori itu membuat Ruangguru optimis untuk meraih gelar Unicorn satu sampai dua tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh