Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rest in Peace, Rupiah

Rest in Peace, Rupiah Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rupiah mulai memasuki fase beristirahat dengan damai alias rest in peace sejak pembukaan pasar spot, Rabu (10/04/2019) pagi tadi. Setelah kemarin memukul telak dolar AS sebesar 0,21%, pagi tadi rupiah dibuka dengan depresiasi 0,07% ke level Rp14.140 per dolar AS.

IMF sumbang beban rupiah

Koreksi yang dialami rupiah tidak terlepas dari rilis dana moneter internasional (IMF) yang menyatakan baha pertumbuhan ekonomi global tumbuh melambat sebesar 3,3% di tahun 2019 ini, lebih rendah dari yang diproyeksikan sebesar 3,5%.

Baca Juga: Tamatlah Sudah Riwayatmu Wahai Dolar AS!

Hal tersebut tentu saja membuat pergerakan perekonomian global menjadi muram. Hingga akhirnya, investor memilih untuk berlindung di bawah naungan dolar AS sebagai aset safe haven serta merapatkan arus modal ke mata uang kebanggaan negeri Paman Sam tersebut.

Rupiah, mata uang terlemah di empat benua

Menjelang siang hari ini, rupiah kian tidak bergairah untuk melawan dolar AS dan mata uang lainnya. Bahkan, kini rupiah menjadi mata uang terlemah di antara mata uang empat benua lainnya. 

Baca Juga: Rupiah, the Real Big Boss Mata Uang Dunia!

Tak percaya? Coba simak data yang terangkum dalam RTI berikut. Sampai dengan pukul 11.15 WIB, rupiah tak mampu melawan mata uang jempolan benua Amerika, yaitu dolar AS dengan terdepresiasi 0,18% di level Rp14.159. 

Kemudian bergeser sedkit ke benua Eropa. Meskipun pasar Eropa tengah genting karena mencuatnya icu perang dagang dengan AS, nyatanya rupiah masih belum mampu menaklukkan poundsterling dan euro dengan koreksi sebesar 0,21% dan 0,18%. 

Baca Juga: Rupiah KO? Tidak Semudah Itu Ferguso!

Masih belum percaya? Coba tengok mata uang kebanggaan benua Australia. Dolar Australia juga turut menekan rupiah hingga mencapai angka 0,23% lho! Terakhir, mari tengok pasar keuangan benua Asia. Jangankan untuk menguat di hadapan mata uang benua lainnya, di hadapan mata uang persaudaraan benua kuning pun rupiah tak punya daya.

Dolar Hongkong dan yen menjadi penekan rupiah paling dalam masing-masing sebesar 0,33% dan 0,20%. Setelah itu, ada pula dolar Taiwan (0,15%), dolar Singapura (0,14%), dan yuan (0,10%) yang juga terapresiasi di hadapan rupiah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: