Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, menerima penghargaan sebagai Tokoh Revitalisasi Kesetiakawanan Sosial dalam acara bertajuk Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 yang dihelat oleh Warta Ekonomi dan Rakyat Merdeka. Penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Mensos merupakan salah satu tokoh yang menerima penghargaan dalam kategori tokoh pemerintahan. Sejumlah tokoh lain juga mendapat penghargaan dalam kategori korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan, dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 dihelat sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan pencapaian tokoh politik, ekonomi, dan bisnis yang berhasil menjadi akselerator, motor, dan inovator di Indonesia. Tujuan lain acara ini adalah untuk memberikan teladan, inspirasi, dan motivasi bagi generasi penerus menuju Indonesia maju dan menjadi negara terkemuka dalam kekuatan ekonomi dunia.
Baca Juga: Anugerah Indonesia Maju 2018-2019: Mendorong Indonesia Maju, Bukan Zig-Zag, Apalagi Mundur
Penghargaan diberikan dengan melalui sejumlah metode yakni riset kualitatif, penjurian awal, media monitoring, dan penjurian akhir. Penghargaan diberikan dengan melibatkan sejumlah tokoh kredibel selama penjurian yakni tokoh pers Suryopratomo, akademisi dan pakar politik Prof. Tjipta Lesmana, dan praktisi bisnis Hasnul Suhaimi.
Dewan juri melihat kinerja, kontribusi, dan pengabdian para kandidat untuk Indonesia dengan mengelompokkan dalam tiga parameter utama yaitu akselerator, motor, dan innovator. Seleksi tahap awal ini menghasilkan kandidat penerima Anugerah Indonesia Maju 2018-2019.
Pada tahap awal, panitia melakukan riset kualitatif menggunakan desk research yaitu melakukan kegiatan pencarian data terhadap korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan, dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
Penjaringan ini dilakukan melalui studi kualitatif dari publikasi data sekunder, yaitu publikasi media, lembaga resmi pemerintah, perusahaan, asosiasi, dan lembaga-lembaga resmi lainnya. Hasil tahap ini digunakan untuk menjaring nama-nama awal tokoh penerima anugerah.
Pada tahap kedua panitia melakukan seleksi terhadap nama-nama tokoh yang diperoleh sebelumnya melalui sidang juri Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi. Proses seleksi dilakukan dengan melihat pencapaian para tokoh sejak 4,5 tahun terakhir.
Nama-nama ini kemudian diuji melalui proses ketiga yaitu proses riset media monitoring dengan melakukan tracking berita yang dimuat di 40 media mainstream di Indonesia sejak Januari 2018-Februari 2019. Hasil tracking berita melalui media monitoring mengerucutkan nama-nama kandidat tokoh yang kemudian dibahas dan ditetapkan oleh tim juri dari Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: