Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surplus Perdagangan Berlanjut di Maret 2019?

Surplus Perdagangan Berlanjut di Maret 2019? Aktivitas di PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/8). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2018 mencapai US$16,24 miliar atau meningkat 25,19 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2018. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor untuk Maret 2019. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya, di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh Maret 2019 dan indeks pmbangunan manusia 2018.

Sebelumnya, Kepala Seksi pada Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Gatot Priyoharto optimistis neraca perdagangan pada Maret dapat surplus. Sebab, menurut data Customs-Excise Information System and Automation (CEISA), posisi neraca perdagangan bulan lalu berada di teritori positif.

Baca Juga: Gara-gara Jokowi, Neraca Perdagangan Indonesia Terus Defisit

Kinerja tersebut melanjutkan tren positif pada Februari, meskipun neraca perdagangan masih berstatus defisit secara year to date (ytd). Menurut Gatot, prediksi surplus ini berdasar pada pola periode-periode sebelumnya.

"Di mana, tren ekspor kuartal pertama selalu mencapai puncaknya di Maret," katanya beberapa waktu lalu.

Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2019 akhirnya mengalami surplus US$0,33 miliar setelah bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar US$1,06 miliar. Adapun total ekspor Indonesia selama Februari  sebesar US$12,53 miliar dan total impor sebesar US$12,20 miliar.

Surplus tersebut banyak dipengaruhi oleh kenaikan pada neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor nonmigas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: