Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Luncurkan KIK-Dinfra, Rini Minta BUMN Terus Cari Alternatif Pendanaan

Jasa Marga Luncurkan KIK-Dinfra, Rini Minta BUMN Terus Cari Alternatif Pendanaan PT Jasa Marga dan PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan KIK-Dinfra di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/4/2019). | Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersinergi dengan PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) meluncurkan produk inovatif di sektor pasar modal Indonesia, yaitu Kontak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau yang dikenal dengan KIK-Dinfra.

Peluncuran produk investasi guna memenuhi solusi investasi dan alternatif pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta dan disaksikan langsung oleh Menteri Rini M Soemarno, Direksi Jasa Marga dan Mandiri Investasi, Senin (15/4/2019).

Produk KIK-Dinfra yang diluncurkan bernama Dinfra Toll Road Mandiri-001 dan pertama kali diperkenalkan saat penyerahan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilaksanakan pada perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali tahun lalu.

Menteri Rini mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah terus mendorong BUMN, termasuk Jasa Marga untuk konsisten dan inovatif menerbitkan produk-produk pendanaan baru di pasar modal guna memperluas basis investor yang berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur serta memperkuat struktur permodalan perusahaan.

"Saya selalu menekankan BUMN harus terus berinovasi dalam mencari alternatif pendanaan proyek infrastruktur dengan tidak terpaku pada pendanaan konvensional yang bersifat utang," ungkap Rini.

Baca Juga: Kementerian BUMN Akan Hilang

Ia menambahkan, tantangan ke depan setelah infrastruktur adalah pendanaan di sektor-sektor lainnya seperti energi dan manufaktur, yang tentunya memerlukan pendanaan yang besar dan diharapkan BUMN bisa menawarkan produk inovatif yang ditawarkan kepada investor melalui bursa efek.

Untuk itu, Rini terus mendorong BUMN untuk berinovasi dalam mencari sumber pendanaan sehingga terus menjadi perusahaan yang kuat dan mampu bersaing baik di pasar lokal maupun global.

"Saya menyambut baik peluncuran produk investasi ini. Inovasi-inovasi seperti ini yang terus saya dorong ke BUMN untuk bisa mendapatkan alternatif pendanaan dan bisa terus melebarkan sayapnya. Apresiasi saya ke manajemen Jasa Marga serta terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung. Saya berharap makin banyak BUMN yang mendapatkan pendanaan di Bursa," tegas Rini.

Desi Arryani, Direktur Utama Jasa Marga, mengungkapkan, Dinfra Toll Road Mandiri-001 merupakan produk pendanaan untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan agar tetap solid dan menjadi alternatif pendanaan baru di luar pendanaan yang tersedia saat ini, untuk dapat memperluas basis investor yang berpartisipasi dalam pembiayaan infarstruktur serta memperkuat struktur permodalan Jasa Marga di tengah masifnya pembangunan jalan tol yang sedang dilakukan Jasa Marga.

Sejak 2017, Jasa Marga telah menerbitkan produk-produk pendanaan baru di pasar modal, mulai dari sekuritisasi, project bond, komodo bond, dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) berbasis ekuitas.

Berdasarkan POJK Nomor 52/POJK.04/2017, Dinfra adalah wadah berbentuk kontrak investasi kolektif untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan/atau ekuitas oleh manajer investasi dan dapat ditawarkan melalui penawaran umum maupun penawaran tebatas.

Baca Juga: Capai Rp8.092 Triliun, Aset BUMN Tumbuh 12% Selama 2018

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: