Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa Anjlok Hingga 39%

Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa Anjlok Hingga 39% Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ada penurunan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) ke beberapa negara di Eropa. Hal itu merupakan imbas dari kampanye hitam terhadap komoditas kelapa sawit yang dilakukan oleh Uni Eropa (UE).

Kepala BPS, Suhariyanto, menyatakan penurunan nilai ekspor CPO cukup signifikan terjadi di beberapa negara-negara Uni Eropa, seperti di Inggris sebesar 22% dan Belanda sebesar 39%.

"Demikian juga ekspor (minyak kelapa sawit) ke di Jerman, Italia, Spanyol, Rusia juga turun," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Baca Juga: Soal Sawit, Pemerintah Bakal Laporkan Uni Eropa ke WTO

Pria yang akrab disapa Kecuk itu mengatakan kondisi penurunan ekspor ini didorong adanya kampanye hitam oleh Uni Eropa yang melarang penggunaan biofuel yang berbasis kelapa sawit di kawasan tersebut.

"Ini terjadi karena ada negative campaign CPO dan pemerintah sudah mengantisipasi itu dengan membuat beberapa kebijakan," ujarnya.

Kendati terjadi penurunan nilai ekspor CPO di beberapa negara kawasan Eropa, namun kinerja ekspor Indonesia dengan kawasan tersebut sepanjang Januari-Maret cenderung tak terpengaruh. Neraca perdagangan Indonesia ke Eropa masih mengalami surplus US$587 juta. Di mana, sepanjang kuartal I 2019 nilai ekspor Indonesia ke Eropa mencapai US$3,6 miliar. Sedangkan nilai impor Indonesia dari Eropa sebesar US$3,02 miliar.

"Tentu situasinya berbeda di setiap negara, seperti di Jerman kita mengalami defisit, Belanda surplus, kemudian Italia juga defisit sebesar US$9 juta," ujarnya.

Untuk diketahui, Indonesia bersama dengan negara produsen CPO lainnya yakni Malaysia dan Kolombia tengah berupaya menentang Delegated Act yang dilakukan oleh Uni Eropa yang melarang penggunaan CPO di kawasan tersebut dan memasukan kelapa sawit sebagai komoditas berisiko tinggi menyebabkan deforestasi.

Baca Juga: Temui Otoritas Eropa, Darmin Protes Diskriminasi Sawit

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam kunjungannya bertemu Parlemen Uni Eropa di Brussel, Belgia menyatakan, Indonesia siap mengkaji ulang kerja sama ekonomi Uni Eropa juga melakukan gugatan melalui World Trade Organization (WTO).

"Selain menempuh litigasi di dispute. Secara jalan kita akan review hubungan kita dengan mereka. Mereka tahu kita sedang menempuh perundingan CEPA," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: