Kementerian Perdagangan (Kemendag) menaikkan target pertumbuhan nilai ekspor nonmigas menjadi 8% atau sebesar US$175,8 miliar di 2019. Target ini menyusul perkembangan digitalisasi infrastruktur industri dan sosial di seluruh dunia dalam revolusi industri 4.0.
Guna merealisasikan target tersebut, Kemendag telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya memfokuskan kembali ekspor pada produk industri olahan yang bernilai tambah tinggi dan diversifikasi produk ekspor, membuka pasar baru, mengelola tata niaga impor dengan lebih baik, serta meninjau perjanjian perdagangan yang ada.
"(Selanjutnya) menjalin perdagangan dengan mitra-mitra dagang yang baru, menyelenggarakan forum bisnis dan penjajakan bisnis di negara mitra, mengembangkan ekspor jasa dan ekonomi kreatif, serta meminimalkan tindakan trade measure terhadap Indonesia," kata Mendag enggartiasto Lukita melalui siaran pers, Rabu (17/4/2019).
Baca Juga: Era Revolusi Industri 4.0, Target Ekspor Nonmigas 2019 Naik
Dalam hal perjanjian perdagangan, Kemendag terus mempererat kerja sama dengan mitra-mitra dagang utama. Misalnya dengan Korea Selatan, Indonesia telah mengaktivasi kembali Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Indonesia juga telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Menurut Mendag, Indonesia menargetkan perdagangan bilateral dengan Korea meningkat menjadi sebesar US$30 miliar pada 2022 dan dengan India menjadi sebesar US$50 miliar pada 2025. Selain itu, dengan AS sebesar US$50 miliar.
Mendag menegaskan, upaya peningkatan ekspor ini bukan semata-mata untuk industri besar saja, tetapi juga dengan mendorong dan mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang berorientasi ekspor.
Mendag menambahkan, Indonesia kini sedang mengukir reputasi sebagai sebuah ekonomi yang layak diperhitungkan dalam kancah ekonomi global. Perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata 5,2% dan kini menempati peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia, dan peringkat keempat sebagai tempat tujuan investasi terfavorit di dunia.
Baca Juga: Ini Dia 14 Perusahaan Global Jagoan Industri 4.0
"Pada 2050, Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar ketiga di Asia dan keempat di dunia," pungkas Mendag dengan optimis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: